Liputan6.com, Jakarta - Mantan pungawa Timnas Indonesia di era 1990-an, Kas Hartadi memuji taktik dan straregi pelatih Alfred Riedl. Pada leg pertama Final Piala AFF 14 Desember lalu, Boaz Sallosa cs sukses mengalahkan Thailand 2-1 di Stadion Pakansari, Cibinong Jawa Barat.
Kas, yang saat ini menukangi Persik Kediri di Indonesia Soccer Championship (ISC) B, menilai keputusan Riedl memainkan dua gelandang jangkar dengan pakem 4-2-3-1 terbilang jenius karena Thailand merupakan tim yang sangat sulit untuk dikalahkan.
"Coach Riedl memang pelatih yang sarat pengalaman, terlihat dalam pertandingan final leg pertama beberapa hari lalu dirinya menempatkan dua gelandang jangkar, artinya dia benar-benar jeli membaca taktik dan strategi lawan," ujar Kas Hartadi ketika dihubungi, (16/12/2016).
"Saya mengikuti terus perkembangan timnas, jika kita lihat kekalahan timnas di babak penyisihan grup, saat itu saya melihat dia memakai pakem 4-4-2, namun berbeda di partai final dirinya merotasi beberapa pemain dan menempatkan dua gelandang jangkar," ujarnya.
Akrab dengan Pola Riedl
Kas mengaku cukup paham dengan pakem 4-2-3-1. Itu karena dirinya kerap menerapkan format itu dalam menukangi klub di tanah air. Salah satunya ketika Sriwijaya FC sukses menjuarai kompetisi Indonesia Super League (ISL) tahun 2012 silam.
Laskar Wong Kito yang saat itu dihuni dua gelandang jangkar Lim Jun Sik dan Ponaryo Astaman selalu tampil dominan dan tak pernah mengalami kekalahan di kandang.
"Selera pelatih memang berbeda-beda namun saya lebih suka dengan 4-2-3-1, selain itu juga materi tim yang mumpuni juga punya pengaruh," kata pria asal Solo ini.
Salah satu kelebihan tampil dengan dua gelandang jangkar adalah pasukan Alfred Riedl bakal lebih mudah meredam agresivitas serangan tim Gajah Perang.
"Karena ketika bertahan 4-2-3-1 akan berubah 4-5-1 pola ini menguatkan lini tengah tim dalam bertahan maupun menyerang," ujarnya.
Advertisement
Belum Aman
Meskipun demikian pelatih asal Solo, Jawa Tengah itu menilai kemenangan skuad garuda belumlah aman. Apalagi, Thailand memiliki 1 gol tandang di leg pertama, artinya Thailand akan bermain menyerang demi mencari kemenangan.
"Meski kita menang di leg pertama tapi itu belum aman, kita kalah 1-0 saja di kandang mereka gelar juara sudah pasti gagal didapat," tukasnya.
Dia menilai The War Elephants diatas satu tingkat dari Timnas Indonesia.Apalagi, Kas pernah punya pengalaman main melawan Thailand di SEA GAmes 1991 lalu.Kala itu timnas berhasil menang 1-0 melalui titik putih.
"Kalau untuk menang di kandang mereka sangat berat, mereka tim yang kuat sejak dulu kita memang kesulitan saat menghadapi Thailand. Mungkin inilah momentum timnas kita untuk bangkit, tidak perlu menang bisa menahan imbang saja kita bisa juara," ujarnya.
(Indra Pratesta)