Liputan6.com, Jakarta - PSSI melakukan banyak perubahan untuk Liga Super Indonesia (ISL) 2017. Salah satu perubahan yang menarik adalah pembatasan pemain yang usianya sudah di atas 35 tahun di ISL 2017.
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi usai memimpin Kongres Tahunan PSSI di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu (8/1/2017) mengatakan, hanya akan ada dua pemain di atas 35 tahun dalam satu tim.
Baca Juga
"Kami sempat rapat exco untuk mencocokkan waktu dan jumlah pemain dalam satu tim. Pemain yang usianya di atas 35 tahun hanya diperbolehkan dua pemain," kata Edy.
Dengan dibatasinya usai pemain yang sudah uzur, PSSI ingin 18 tim peserta ISL 2017 lebih banyak memainkan usia pemain U-23. Ini menjadi peraturan anyar PSSI agar klub-klub membantu terwujudnya regenerasi pemain berkualitas di Timnas Indonesia.
Pembatasan pemain berumur ini sepertinya membuat beberapa klub bingung. Sebab, masih ada beberapa pemain mereka yang menjadi andalan tim.
Seperti halnya, Sriwijaya FC. Mereka punya empat pemain yang usianya sudah di atas 35 tahun, yakni Alberto Goncalves, Hilton Moreira, M. Ridwan, dan Supardi.
Dari analisa Liputan6.com, ada tujuh pemain di atas 35 tahun yang masih memiliki peran penting untuk timnya pada ajang ISL 2017. Siapa saja mereka? Simak di halaman berikut.
Advertisement
Ismed Sofyan
Icon Persija Jakarta, Ismed Sofyan sudah berusia 37 tahun. Bek kanan asal Aceh ini sudah memperkuat Macan Kemayoran --sebutan Persija-- sejak 2003.
Ismed masih menjadi andalan Persija pada ISL 2017. Kecerdikan dan kematangannya dalam membantu pertahanan dan lini serang Persija masih dibutuhkan tim besutan Stefano Cugurra Teco.
Pada ajang Torabika Soccer Championship, Ismed bermain dalam 20 pertandingan. Dia berhasil mencetak satu gol dan menyumbang dua assists untuk Macan Kemayoran.
Mantan pemain Persiraja Banda Aceh itu cukup sukses menghentikan lawan dengan cara menekel. Setidaknya, 52 tekel yang dilakukannya berhasil mencuri bola dari kaki lawan.
Advertisement
Cristian Gonzales
Striker ikonik Arema FC, Cristian Gonzales sudah berusia 40 tahun saat ISL 2017 dimulai. Gonzales merupakan salah satu pemain naturalisasi terbaik di Indonesia.
Meski pergerakannya sudah lambat karena faktor usia, Gonzales belum kehilangan nalurinya untuk mencetak gol. Dia masih bisa mencari tempat yang kosong untuk mencetak gol.
Buktinya, dia berhasil menjadi top scorer Arema pada ajang Torabika Soccer Championship. Gonzales bisa mencetak 15 gol dan menyumbang 2 assists dari 29 pertandingan.
Bambang Pamungkas
Selain Ismed Sofyan, Persija juga punya pemain yang berumur. Dia adalah kapten sekaligus striker kesayangan The Jakmania, Bambang Pamungkas.
Pada ISL 2017, usia Bambang sudah menginjak 36 tahun. Meski sudah berumur, Bepe --sapaan akrab Bambang Pamungkas-- masih menjadi salah satu striker paling menakutkan di sepak bola Indonesia.
Mantan kapten Timnas Indonesia ini masih mempunyai naluri yang tinggi untuk mencetak gol. Striker yang sudah mencetak lebih dari 160 gol untuk Persija ini diperkirakan masih menjadi andalan Macan Kemayoran.
Advertisement
Choirul Huda
Choirul Huda bisa dikatakan sebagai Francesco Totti dari Indonesia. Sejak menjadi pemain sepak bola profesional pada 1999, Huda hanya bermain untuk Persela Lamongan.
Kiper kelahiran Lamongan, Jawa Timur tersebut sudah berusia 37 tahun saat berlaga di ISL 2017 nanti. Meski sudah berumur, Huda masih menjadi salah satu kiper tangguh di sepak bola Indonesia.
Bersama Persela di Torabika Soccer Championship 2016, Huda tampil dalam 28 pertandingan.
Ponaryo Astaman
Jenderal lapangan Pusamania Borneo FC, Ponaryo Astaman sudah berusia 37 tahun saat ISL 2017. Namun demikian, Ponaryo masih menjadi andalan klub asal Kalimantan tersebut.
Akurasi tendangan dan akselerasinya di lapangan tengah yang cukup brilian membuatnya selalu mendapat tempat di tim inti. Pada Torabika Soccer Championship 2016, Ponaryo menyumbang empat assists dari 26 penampilan.
Prestasi pemain dengan tinggi badan 172 centimeter dan berat 70 kilogram ini terbilang cemerlang. Dia juga salah satu pemain Indonesia yang pernah bermain di Malaysia bersama Telekom Malaka pada 2006.
Advertisement