6 Mantan Pesepak Bola Coba Berkarier sebagai Aktor

Liputan6.com, Jakarta Meski kariernya gemilang saat masih jadi pemain, tak semua pesepak bola melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Ada sejumlah pesepak bola top justru yang menjajal kemampuannya di dunia lain. Aktor, misalnya.

Pele adalah salah satu yang mencoba berkarier sebagai aktor. Legenda sepak bola Brasil itu tercatat bermain di tiga film.

Selain Pele, ada sejumlah mantan pesepak bola top yang juga mencoba peruntungannya sebagai aktor. Siapa saja mereka? Berikut enam mantan pesepak bola yang mencoba berkarier sebagai aktor.

1. Pele

Siapa tidak kenal Pele. Pemilik nama lengkap Edison Arantes do Nascimento ini adalah legenda sepak bola Brasil. Pele tiga kali membawa Brasil menjadi juara Piala Dunia, yakni 1958, 1962, dan 1970.

Setelah gantung sepatu pada 1977, Pele mencoba peruntungan di dunia film dengan tampil di film Victory. Film yang diproduksi pada 1981 itu berkisah tentang para tawanan perang yang akan bermain sepak bola menghadapi timnas Jerman di Paris.

Selain Pele, sejumlah pesepak bola juga ambil bagian dalam fiim ini. Mereka antara lain Bobby Moore (Inggris), Osvaldo Ardilles (Argentina), dan Paul van Himst (Belgia).

Selain Victory, Pele juga pernah bermain di film A Minor Miracle (1983) dan Hotshot (1987).

Karier Eric Cantona sebagai pesepak bola profesionnal terjadi saat memperkuat Manchester United (MU) dari 1992-1997. Bersama klub berjuluk Setan Merah itu, dia empat kali memenangi trofi Liga Inggris. Pria asal Prancis ini sangat dihormati fans MU dan dijuluki The King.

Usai pensiun, Cantona menjajal dunnia film. Dia terlibat dalam film Elizabeth. Di film produksi 1998 ini, Cantona beradu peran Cate Blanchett.

Cantona juga bermain di film dengan nama dan dirinya berjudul Looking for Eric pada 2009. Bahkan pada 2010, dia berusaha mendalami seni peran dengan ambil bagian dalam teater panggung "Face au Paradis", lakon yang disutradari istrinya, Rachina Brakni.

Film ketiga Cantona adalah The Salvation. Film ini dibintangi Mads Mikkelsen dan Eva Green.

Nama Stan Collymore meroket saat bermain untuk Nottingham Forest pada musim 1993-1995 di Liga Inggris. Dalam 65 laga, ia mencetak 41 gol.

Collymore kemudian bergabung ke Livepool selama dua musim hingga 1997. Bersama The Reds, produktivitas golnya menurun. Ia hanya mencetak 28 gol dari 64.

Setelah bermain untuk Aston Villa, Fulham, Leicester City, Bradford City, serta Real Oviedo, Collymore kemudian memutuskan pensiun. Ia lalu menjajal kemampuannya di dunia akting.

Meski peran kecil, Collymore beradu akting dengan Sharon Stone di film Basic Instinct 2. Entah terkait atau tidak, film itu dianggap gagal dan Collymore tak pernah lagi tampil di layar lebar.

Ian Wright merupakan legenda Arsenal. Ia pernah tujuh musim membela klub London tersebut. Dalam kurun waktu tersebut, Wright memberikan satu gelar Liga Inggris. Selain itu, pria berkepala plontos ini selama enam musim (1991-1997) juga tercatat sebagai top scorer.

Pensiun dari lapangan hijau pada 2000 lalu, Wright mendapatkan tawaran bermain film pada 2011. Ia tampil di film Sun of The Black Gun.

Di film tersebut, Wright berperan sebagai gangster asal Inggris yang berlatar belakang Rumania. Film itu dianggap gagal, tetapi akting Wright dinilai sebagai satu-satunya hal positif dari film itu.

Frank Leboeuf adalah salah satu bek tengah tangguh yang pernah dimiliki Prancis. Ia turut membantu Prancis menjadi juara Piala Dunia 1988 dan Piala Eropa 2000.

Leboeuf tercatat pernah bermain untuk Chelsea. Bersama klub Inggris itu, ia memenangi Piala FA, Piala Liga, Piala Winners, serta Piala Super Eropa. Sempat melanjutkan kariernya bersama klub Qatar, Lebouef lalu memutuskan gantung sepatu pada 2005.

Leboeuf kemudian sempat menjajal kemampuan aktingnya di film The Theory of Everything pada 2014. Ia berperan sebagai dokter ketika Stephen Hawking (tokoh dalam film itu) kena pneumonia.

Saat masih bermain untuk AS Roma, Carlo Ancelotti ternyata pernah tampil dalam film komedi Italia pada 1983. Film tersebut berjudul The World of Don Camillo. Ancelotti tampil sebagai pemain bola di sebuah tim yang berjuluk Si Setan dengan banyak trik-trik kotor.

Ancelotti tak melanjutkan kariernya di dunia akting karena kariernya sebagai pesepak bola profesional meroket saat bermain untuk AC Milan (1987-1992). Ia kini menjadi pelatih Bayern Muenchen setelah sebelumnya menangani sejumlah klub besar, seperti Real Madrid, Chelsea, dan AC Milan.