Liputan6.com, Jakarta Real Madrid harus menelan pil pahit setelah dikalahkan Arsenal 0-3 pada laga leg pertama perempat final Liga Champions 2024/2025, Rabu dini hari WIB (9/4/2025) di Emirates Stadium.
Awalnya, Real Madrid menuju London Utara dengan harapan bisa melangkahkan satu kaki di semifinal Liga Champions, tetapi malah kembali ke Spanyol dengan menahan rasa malu setelah dihajar Arsenal.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, sang manajer Carlo Ancelotti merasa kecewa berat pada Eduardo Camavinga setelah bintang Real Madrid dikeluarkan dari lapangan. Camavinga mendapat kartu merah karena menendang bola dengan marah di detik-detik terakhir.
Pemain internasional Prancis itu menerima kartu kuning kedua sebelum peluit akhir dibunyikan. Karenanya, Camavinga sudah siap untuk absen di pertandingan kedua karena akumulasi kartu kuning di kompetisi tersebut.
Tentu saja sikap Camavinga membuat Ancelotti kurang terkesan. "Bicara tentang hilangnya disiplin. Ini adalah contoh utama," kata mantan bek Arsenal Matt Upson di BBC Radio 5 Live. "Carlo Ancelotti melihat ke arah lain saat Eduardo Camavinga berjalan di lorong."
Pemain Arsenal Tak Mau Berpuas Diri
Madrid sebelumnya menargetkan mengamankan keunggulan leg pertama untuk dibawa kembali ke Bernabeu minggu depan dan bangkit dari kekalahan mengecewakan dari Valencia di La Liga. Namun, setelah babak pertama yang ketat, Arsenal mengamuk di babak kedua, mencetak tiga gol dalam 17 menit untuk membuat mereka menguasai penuh pertandingan.
Declan Rice menjadi pahlawan bagi The Gunners dengan sepasang tendangan bebas yang menakjubkan. Mikel Merino kemudian mencetak gol ketiga untuk memastikan Arsenal bertandang ke ibu kota Spanyol dalam posisi unggul.
Namun, Rice dengan cepat menunjukkan bahwa tidak akan ada rasa puas diri menjelang leg kedua itu. Para pemain Real Madrid juga tak mau putus asa dan menolak untuk menganggap remeh diri mereka sendiri.
Advertisement
Real Madrid Ingin Balas Kekalahan di Bernabeu
Lucas Vazquez mengatakan tentang kemungkinan Madrid bangkit. "Tentu saja ini rumit, tetapi jika ada tim di dunia yang dapat membalikkan keadaan, itu adalah kami. Di stadion kami, dengan para penggemar kami. Ini akan menjadi pertandingan yang berbeda dari yang ini, dan bersama-sama kami akan memenangkannya."
Sementara, Raul Asencio sempat memberikan pandangan jujur tentang ruang ganti pemain tandang setelah mengalami kekalahan kedua dalam beberapa hari. "Kami kesal, itu tidak seperti yang kami harapkan, tetapi kami yakin kami mampu membalikkan keadaan, kami adalah Real Madrid, dan kami sudah yakin tentang itu."
Ketika ditanya bagaimana mereka dapat menyelamatkan pertandingan, bek Madrid itu menambahkan: "Dengan menjadi sebuah tim, bekerja keras, mengubah sikap kami. Tetapi jika ada tim di dunia yang dapat membalikkan keadaan, itu adalah kami. Saya yakin, dan tim yakin, bahwa kami akan membalikkan keadaan."
Kualitas Real Madrid Masih Menakutkan
Arsenal tidak pernah kalah dalam pertandingan Eropa dengan keunggulan tiga gol, tetapi Rice segera menegaskan bahwa mereka tidak boleh meremehkan tantangan yang masih menanti mereka.
"Bahkan jika kami unggul 3-0, kualitas individu mereka menakutkan. Di Bernabeu, hal-hal istimewa terjadi pada mereka. Kami ingin berada di semifinal Liga Champions."
Advertisement
