Liputan6.com, Bandung - Bek Persib Bandung Supardi Nasir menyamakan babak 8 besar Piala Presiden 2017 seperti laga final. Menurutnya, pertandingan yang rencananya digelar di Solo, 25-26 Februari 2017, itu menjadi tantangan bagi para peserta.
Dengan bermain di tempat netral, semua tim memiliki peluang yang sama besar. "Pertandingan sama dengan final karena langsung gugur. Beban juga bertambah mengingat setiap tim ingin menang, terpeleset langsung habis," kata Supardi di Mess Persib, Senin (20/2/2017).
Advertisement
Baca Juga
"Kalau home away kami masih punya kesempatan. Ini satu game harus maksimal. Jika tidak sudah pasti tersingkir. Sekali main pasti harus mati-matian," sambungnya.
Mantan pemain Sriwijaya FC ini mengungkapkan delapan tim yang lolos memiliki kekuatan yang tidak jauh berbeda. Meski begitu, Supardi percaya Maung Bandung bisa mempertahankan gelar Piala Presiden.
"Tim-tim yang lolos ke perempat final mereka yang terbaik. Semua tim kuat, mereka punya pemain yang kuat. Semua punya peluang. Beberapa tim yang kami tahu punya mental juara seperti Arema dan Mitra Kukar. Sriwijaya juga tak boleh dipandang remeh, apalagi Semen Padang. Mereka bisa sapu bersih meski main di luar (kandang). Persib sapu bersih tapi main di kandang. Jadi secara teknis kami belum teruji juga," ungkapnya.
"Agak berat (peluang juara), kami juara bertahan agak sulit menahan. Tapi, tetap harus optimis. Saya yakin kekompakan sudah mulai terbangun lagi. Insya Allah kami makin menyatu dan itu jadi modal kita," pungkas Supardi.