Cerita Depresi Rio Ferdinand Usai Istri Meninggal karena Kanker

Rio Ferdinand bercerita tentang masa-masa sulit setelah istrinya, Rebecca, meninggal.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Mar 2017, 18:40 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2017, 18:40 WIB
Rio Ferdinand
Pada hari ini mantan bintang Inggris dan Manchester United, Rio Ferdinand merayakan hari jadi. Rio dilahirkan di London, Inggris pada 7 November 1978. (EPA/Robert Ghement)

Liputan6.com, Manchester - Mantan bek Manchester United (MU), Rio Ferdinand, bercerita mengenai betapa sulitnya hidup tanpa istri tercinta, Rebecca. Ia mengaku sempat mengalami depresi selepas Rebecca meninggalkan dia untuk selamanya.

Rio Ferdinand masih belum siap untuk melepas cincin pernikahannya, yang telah menemani dirinya sampai saat ini. Tapi, perlahan ia mulai mengembalikan kehidupannya lagi demi mengasuh tiga anaknya sekaligus tanpa bantuan seorang istri.

Rio Ferdinand mengatakan "Saat kamu memiliki seorang bayi, semua orang akan mempersiapkan segalanya untuk menyambut kedatangannya, tapi tidak saat kamu kehilangan orang yang sangat berarti di dalam hidupmu," tutur Ferdinand, seperti dilansir The Sun.

"Itu mungkin akan menjadi waktu yang sangat lama untuk bisa move on, seminggu atau bahkan butuh waktu lebih dari 2 tahun untuk melupakan kepergiannya," kata mantan pemain Timnas Inggris.

Rebecca meninggal pada Mei 2015 dalam usia 34 tahun atau 10 pekan setelah dirinya terdiagnosa kanker payudara. Pada saat itu Rio Ferdinand berpikir istrinya akan bisa melalui itu semua sama seperti yang dilakukan istrinya pada 2013.

Minum Alkohol

Sebelum kematiannya, Rebecca memberikan pesan kepada Rio: "Kamu akan menjadi ibu sekaligus ayah yang sempurna" untuk ketiga anak kita. Lorenz, Tia, Tate, dan Tia.

Setelah kepergian istrinya, Rio sempat mengalami depresi. Pria berusia 38 tahun ini terlihat tidak siap dengan kepergian sang istri tercinta.

"Tidak ada yang bisa mempersiapkan itu, saya memliki hidup yang sangat baik, seorang istri yang hebat, anak-anak, dan kemudian, bang! Saat Rebecca terdiagnosa kanker, semuanya berubah, saya tahu saya butuh pertolongan."

"Saat pertama kehilangan dirinya, saya selalu menghabiskan waktu malam dengan meminum banyak alkohol, untungnya ada seorang asisten rumah tangga yang mengurus anak-anak saya," ucap Ferdinand.

"Walau begitu, saya harus tetap menggantikan peran seorang ibu untuk anak-anakku, mulai mengantarkan mereka sekolah, merapikan kasur mereka, dan semua pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh Rebecca kepada anak-anak," ungkap mantan pemain West Ham United ini.

Rio berharap dokumentasi film tentang dirinya ini bisa dijadikan pelajaran dan motivasi bagi mereka yang mengalami hal sama dalam kehidupan mereka. (A. Haritz Nuris)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya