Liputan6.com, Barcelona - Untuk kesekian kalinya, hubungan Barcelona dan Real Madrid kembali memanas. Ini adalah buntut dari komentar yang dilayangkan bek Barcelona, Gerard Pique. Ia secara terang-terangan menghina Real Madrid.
"Saya tidak suka nilai-nilai di Real Madrid, meski ada pemain yang saya hormati dan menjadi sahabat di sana. Saya tidak meragukan kualitas Raul sebagai legenda di sana. Tapi, saya tidak mau bekerja di sana," ujar Pique, seperti diberitakan Marca.
Baca Juga
Sergio Ramos yang notabene kapten Real Madrid langsung angkat bicara. Ia mengatakan apa yang diucapkan Pique adalah bentuk provokasi terhadap Real Madrid. Tak mau pemainnya berdiri sendirian, Wakil Presiden Jordi Cardoner juga ikut berkomentar.
"Gerard Pique tak berbohong dan Barca akan selalu berada di sisi yang benar. Sebenarnya tidak harus memulai konflik. Dari apa yang saya dengar, Pique hanya menyatakan pendapatkannya dan bentuk kebebasan berekspresi. Ia bukan tak menghormati siapa pun," kata Cardoner seperti dikutip Football Espana.
Apa yang dikatakan Pique pun akan membuat tensi jelang laga El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona di Santiago Bernabeu, 24 April 2017 dipastikan memanas. Bahkan, komentar Pique sampai membuat Presiden La Liga Javier Tebas berang.
Advertisement
Komentar Tebas
"Pique melakukan kesalahan, itu saja. Saya tak berpikir komentarnya telah memunculkan kekerasan, tapi hanya ketegangan," ungkap Tebas.
Bukan tak mungkin juga ucapan Pique hanya menjadi senjata untuk merusak konsentrasi Real Madrid. Seperti diketahui, Los Blancos tengah memimpin puncak klasemen La Liga dengan koleksi 65 poin, unggul dua angka atas Barcelona.
Advertisement