Liputan6.com, Stockholm - Kesuksesan Manchester United (MU) mengamankan gelar Liga Europa 2016/2017 dihiasi dengan sedikit kontroversi. Hal itu terjadi saat para pemain MU antusias merayakan kemenangan di ruang ganti Friends Arena, Kamis (25/5/2017).
Dalam video yang diunggah akun Instagram @jesselingard, para pemain MU larut dalam euforia juara di ruang ganti. Sayang, video tersebut justru memperlihatkan para pemain MU sedang meneriakkan chant yang menghina rival sekota mereka, yakni Manchester City.
Baca Juga
Chant tersebut biasa didengungkan suporter MU untuk mengejek City. Hal itu memang sudah biasa terjadi. Namun, apa yang dilakukan para pemain MU kali ini berada di waktu yang salah. Itu karena kota Manchester kini sedang berkabung akibat ledakan bom di Manchester Area.
Akibat insiden tersebut, MU dan City memutuskan untuk menepiskan rivalitas. Tagar #ACityUnited pun beredar selama 48 jam terakhir. Bahkan, foto dengan tagar #ACityUnited kembali diunggah akun Twitter City usai MU memastikan gelar juara Liga Europa.
Sadar bahwa video yang diunggahnya menimbulkan kontroversi, Lingard pun langsung menghapusnya. Sayang, langkah Lingard terbilang terlambat karena video itu telah beredar luas.
Sebelumnya, MU memastikan gelar Liga Europa usai menaklukkan Ajax Amsterdam dua gol tanpa balas. Dua gol Setan Merah dilesakkan Paul Pogba di menit ke-18 dan Henrikh Mkhitaryan ke-48. Kemenangan itu memastikan MU tampil di Liga Champions musim depan.
Advertisement
Sumbangan Bersama
Usai selebrasi juara, beberapa orang di MU menyebut bahwa kemenangan itu dipersembahkan untuk korban insiden di Manchester. Bahkan, mereka juga mengunggah sebuah foto dengan banner bertuliskan MANCHESTER - A CITY United #PRAYFORMANCHESTER.
Di sisi lain, MU dan City sama-sama sepakat untuk memberikan sumbangan kepada korban ledakan di Manchester. Tercatat, jumlah sumbangan mereka mencapai 1 juta pounds. Berkat MU dan City, dana yang terkumpul hingga Kamis (25/5/2017) sudah mencapai 3 juta pounds.
Advertisement