Liputan6.com, Yangon - Timnas Indonesia U-19 bakal menatap laga kedua menghadapi Filipina U-19 dalam lanjutan Piala AFF U-18 2017 di Myanmar. Duel antarlini patut dinantikan, karena masing-masing pemain patut disorot kinerjanya.
Garuda Nusantara membuka laga dengan kemenangan 2-1 atas tuan rumah Myanmar. Filipina sendiri justru kebalikannya. Sempat unggul, mereka justru dibalikkan oleh Brunei Darussalam 2-3.
Baca Juga
Secara rekor pertemuan, Indonesia dan Filipina jarang sekali bersua pada level U-19.
Tercatat, Indonesia baru dua kali bertemu dengan calon lawannya itu.
Advertisement
Rekornya tak pernah kalah. Teranyar, Timnas Indonesia U-19 sukses menang 3-1 dalam uji coba di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Agustus tahun lalu.
Dalam laga itu, terdapat gambaran para pemain lawan yang wajib diwaspadai tim besutan Indra Sjafri. Berikut duel antarlini Timnas Indonesia U-19 kontra Filipina U-19 yang menarik untuk dinantikan:
Â
Muhammad Riyandi vs Michael Asong
Muhammad Riyandi menjadi salah satu pahlawan kemenangan Indonesia atas Myanmar. Meski kebobolan satu gol, penampilannya patut diacungi jempol.
Dalam catatan LabBola, Riyandi sukses melakukan lima penyelamatan. Bukan hanya itu, dia juga lakukan satu intersep, satu tekel, dan 21 umpan sukses.
Jelas, hal itu menjadi sinyal positif bagi gawang Garuda Nusantara. Akan tetapi, dia harus waspada andai tak mau kehilangan panggung oleh Michael Asong.
Asong sendiri performanya kurang maksimal pada laga perdana. Namun, berkaca pada uji coba tahun lalu, dia sukses lakukan dua save saat lawan Indonesia.
Advertisement
Rifad Marasabessy vs Jeremiah Borlongan
Marasabessy juga menjadi salah satu yang patut disoroti. Penampilannya sebagai fullback kanan Indonesia sangat impresif saat lawan Myanmar.
LabBola mencatat, Marasabessy sukses catatkan satu assist, tiga percobaan tembakan, satu di antaranya ke gawang. Dia juga melakukan 43 umpan sukses dengan tiga intersep.
Kendati demikian, Marasabessy akan beradu dengan Borlongan sebagai bek sayap kiri Filipina. Borlongan sendiri sudah enam kali memperkuat Filipina U-19 sejak 2015 lalu.
Padahal, saat ini usianya masih 18 tahun. Itu sudah membuktikan kalau sang pemain sangat jadi tulang punggung tim. Dia sudah mencatatkan enam caps dengan total 384 menit bersama Filipina U-19.
Egy Maulana vs Lorenzo Giuseppe
Egy Maulana bersama Indonesia bermain lebih fleksibel, atau versatille. Dia bisa ditempatkan sebagai pemain depan bayangan, atau gelandang serang.
Pemain binaan Indra Sjafri ini menjadi bintang kemenangan Garuda Nusantara saat lawan Myanmar. Dia mencetak dua gol dari total lima tembakan ke gawang.
Selain golnya itu, Egy juga berhasil mencatatkan 74 persen akurasi umpan dan satu tekel sukses. Namun, dia harus waspadai Lorenzo Giuseppe.
Giuseppe sendiri merupakan hasil naturalisasi asal Italia. Dia menjadi salah satu pencetak gol ke gawang Indonesia pada pertemuan 2016 lalu.
Â
Advertisement
Hanis Sagara vs Fidel Victor Tacardon
Hanis bukan cuma cemerlang, tapi istimewa saat lawan Myanmar. Beberapa kali dia buka peluang. Salah satunya di menit 24, kala dia bekerja sama dengan Saddil yang sayangnya tak berbuah manis.
Dia memang tak cetak gol. Namun, kinerjanya sebagai ujung tombak tim sangat diperhitungkan. Dia diprediksi bakal menjadi salah satu striker masa depan Indonesia.
Filipina sendiri punya gacoan yang mengerikan, yakni Tacardon. Mantan kapten timnas U-16 Filipina itu juga merupakan hasil naturalisasi.
Tacardon mencetak dua gol di Piala AFF U-16. Pada Piala AFF U-18 kali ini, dia juga sudah cetak gol ke gawang Brunei Darussalam.
(Eka Setiawan)