Liputan6.com, Yangon - Pelatih Indra Sjafri memiliki misi khusus bersama Timnas Indonesia U-19. Selain mempersembahkan prestasi, pelatih berusia 54 tahun itu ingin memberi kesempatan bermain merata kepada anak asuhnya.
"Sebab hakekat timnas usia muda itu menyiapkan pemain-pemain generasi baru untuk timnas senior," tuturnya kepada Bola.com.
Advertisement
Baca Juga
Dengan pertimbangan itulah, Indra Sjafri terbilang kerap melakukan rotasi sepanjang Grup B di Piala AFF U-18 2017. Rotasi dilakukan tidak hanya sebagai solusi padatnya jadwal turnamen, namun juga untuk memberi jam terbang pada para pemain.
Termasuk ketika dia memasang Muhammad Rafli Mursalim untuk menggantikan Hanis Saghara Putra sebagai ujung tombak Timnas Indonesia U-19 saat melawan Brunei, Rabu (13/9/2017).
"Di mata saya, ke-23 pemain yang ada di saat ini harus jadi pemain terbaik. Itu misi saya. Jadi, sekarang bukan lagi misi mencetak pemain bintang melainkan misi menyiapkan generasi baru yang banyak dan berkualitas," lanjut pelatih asal Sumatra Barat itu.
Dengan alasan sama, Indra Sjafri mengingatkan masyakarat di Tanah Air untuk tidak terlalu membebani timnas usia muda seperti skuat asuhannya dengan harapan terlalu tinggi. "Prestasi penting, tapi ada hal lain yang juga penting," imbuhnya.
Meski begitu, Indra tetap meminta doa dan dukungan dari masyarakat di Indonesia untuk Timnas Indonesia U-19. Ibarat sudah kepalang tanggung, Indra ingin Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan ingin pulang membawa gelar juara Piala AFF U-18 2017.
Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi Thailand pada semifinal di Stadion Thuwunna, Yangon, Jumat (15/9/2017).
"Mohon doakan agar kami diberikan kesehatan dan kelancaran untuk pertandingan semifinal agar kami bisa melaju ke final," ucap Indra Sjafri.
(Laporan jurnalis Bola.com Aning Jati dan fotografer Liputan6.com Yoppy Renato dari Yangon, Myanmar)