MotoGP: Teknik Rem Jempol Rossi di Aragon

Rossi gunakan rem jempol untuk kurangi rasa sakit di kaki kanannya saat MotoGP Aragon.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2017, 11:30 WIB
MotoGP, Valentino Rossi
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi. (JAVIER SORIANO / AFP)

Liputan6.com, Aragon - Penggunaan rem jempol di ajang MotoGP sebenarnya bukan barang baru bagi pembalap. Pengenalan itu sudah terjadi sejak lama untuk mengantisipasi cedera yang dialami pembalap.

Pertempuran yang berlangsung di Sirkuit Aragon pada akhir pekan kemarin akan selalu diingat. Ini tak lepas dari kehadiran Valentino Rossi pada balapan seri 14 MotoGP musim ini.

Namun, ada hal unik ketika melihat kuda besi YZR-M1 milik Rossi. Ya, dia memilih untuk menggunakan rem jempol saat mengaspal di MotoGP Aragon. Ini dilakukan untuk mengurangi rasa sakit pada bagian kaki kanan yang cedera.

Strategi itu bisa dikatakan cukup berhasil lantaran Rossi bisa menempati barisan terdepan pada balapan di MotoGP Aragon. Sayangnya, kesempatan itu tak mampu dipertahankan sehingga ia harus puas menyelesaikan balapan di posisi kelima.

Dari penelitian yang dikutip dari beberapa sumber menyebut, penggunaan rem jempol yang dilakukan Rossi berbeda dengan standar yang telah di uji coba. Dalam pengujian di Brno, The Doctor menggunakan pompa (hidrolis) dan pedal yang terhubung ke pompa belakang yang sama.

Mengetahui cedera yang dialami Rossi, maka dalam hal ini tidak mungkin mengoperasikan rem belakang dengan pompa jempol dan pedal pada saat bersamaan, tapi hanya dengan salah satu dari keduanya. Pembalap Yamaha itu lantas memodifikasi teknisi Brembo yang telah mencatat waktu dengan penjepit pada bagian belakang.

Solusi teknis ini telah dirancang dan dibangun oleh Brembo 25 tahun yang lalu, dan baru-baru ini Rossi mulai menggunakan pump-inch. "Valentino - mereka tahu dari tim Brembo - sudah menguji pompa jempol kami dalam tes setelah balapan di Brno," demikian pernyataan resmi Brembo seperti dikutip dari Ecodibergamo, Minggu (1/10/2017). (David Permana)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya