Referendum Catalonia Ricuh, Eks Barcelona Angkat Bicara

Referendum Catalonia ditanggapi beragam oleh insan sepak bola.

oleh Muhammad Ivan Rida diperbarui 02 Okt 2017, 15:35 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2017, 15:35 WIB
Referendum Barcelona
Polisi menghentikan masyarakat Barcelona yang hendak memberikan suara pada referendum kemerdekaan dari Spanyol, Minggu (1/10/2017). (AFP/Pau Barrena)

Jakarta Mantan pemain Barcelona, Gary Lineker, menyesalkan kericuhan yang mewarnai referendum Catalonia, Minggu (1/10/2017) waktu setempat. Lineker terkesan tidak setuju dengan cara pemerintah Spanyol dalam menyikapi keinginan Katalan memisahkan diri dari Spanyol. 

Catalonia berniat melepaskan diri dari Spanyol. Minggu pagi, warga menggelar pemungutan suara di berbagai tempat, termasuk sekolah dan area publik lainnya. 

Namun, pemerintah Spanyol tidak memberi restu karena menganggap perbuatan itu ilegal. Pemerintah menurunkan para polisi anti huru-hara untuk mengintervensi kegiatan tersebut.

Hadirnya para personel kepolisian membuat suasana menjadi memanas dan berujung kerusuhan. Media-media Eropa memberitakan, banyak warga Catalunya yang mengalami luka-luka akibat sikap arogansi dari pihak keamanan negara.

Suasana mencekam di Catalunya sempat diunggah Conflict News melalui akun Twitter mereka. Hal itu tak ayal menuai tanggapan dari berbagai pihak, termasuk Gary Lineker.

"Pemandangan yang benar-benar mengerikan di Catalunya, menjijikkan," tulis Lineker melalui akun Twitter pribadinya

Kekacauan yang terjadi di Catalunya berimbas langsung kepada Barcelona. Skuat Ernesto Valverde terpaksa menggelar laga melawan Las Palmas tanpa adanya dukungan dari para suporter di Stadion Camp Nou.

Sumber: Sport

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya