CLS Wajibkan Pemain Kuliah

CLS menjalin kerjasama dengan Ubaya.

oleh Thomas diperbarui 14 Okt 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2017, 13:30 WIB
CLS Wajibkan Pemain Kuliah
Pemain CLS Knights (bola.com/Arief Bagus)

Liputan6.com, Jakarta- Klub basket CLS Knights Surabaya memiliki peraturan unik. Mereka mengharuskan pemainnya untuk tetap menempuh pendidikan di perguruan tinggi meski sibuk bertanding basket.

CLS bekerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) untuk membantu para pemainnya kuliah. Tak hanya sekadar harus kuliah, CLS juga menetapkan nilai IP (Indeks prestasi) minimal untuk para pemainnya. 

"Kita mewajibkan pemain untuk kuliah. Hingga saat ini ada 10 pemain yang sudah lulus S2. Kalau yang lulusan S1 banyak. Senang rasanya jika melihat mantan pemain berhasil setelah selesai dari basket," ujar bos CLS Christopher Tanuwidjaja saat berbincang dengan Liputan6.com.

Beberapa mantan pemain CLS yang sudah sukses adalah Hendry Sudjana, Tony Agus dan Wijaya Saputra. Dua nama pertama kini bergelut di bisnis asuransi. Sedangkan Wijaya, yang merupakan kekasih penyanyi Agnes Monica, berkarier di Los Angeles, Amerika Serikat.

Kepedulian Itop, sapaan akrab Christopher terhadap pendidikan para pemain CLS tak lepas dari pengalaman pahit masa lalunya.

"Dulu waktu remaja saya nakal banget. Nakalnya bisa dibilang lebih dari standar. Benar-benar kacau kehidupan saya kala itu. Dulu tidak suka olahraga. Mungkin olahraganya cuma berantem," terang Itop.

Kehidupan Itop berubah drastis setelah mengenal bola basket. "Saya sempat mau bunuh diri. Doa saya langsung dibalas Tuhan. Waktu itu tidak sengaja setel TV, pas banget SCTV lagi menayangkan final NBA antara Chicago Bulls melawan Seattle Super Sonics."

"Di pertandingan itu saya melihat sosok diri saya pada salah satu pemain Bulls, Denis Rodman. Setelah itu saya ke toko olahraga cari ring basket pasang dirumah. Mulai belajar basket sendiri. Dari situ ada kecintaan baru terhadap basket. Tanpa disadari saya bisa lepas dari kehidupan saya sebelumnya," lanjut Itop.

Sekarang Itop dikenal sangat mencintai olahraga bola basket. Tak hanya CLS, dia bersama istrinya Sherly Humardani juga memiliki tim basket putri Surabaya Fever yang akan bertarung di Srikandi Cup.

Sebagai penggemar dan pemerhati basket nasional, Itop tentunya memiliki pilihan untuk starting five terbaik versinya. Yang mengejutkan, Itop ternyata menyukai pemain muda Aspac Vincent Kosasih.

"Vincent ini pemain yang unik ya. Sebelumnya tidak ada pemain seperti dia. Saya yakin jika diasah dengan benar Vincent bisa jadi pemain hebat."

Empat pemain lainnya yang jadi pilihan penggemar LA Lakers itu dalam starting five adalah point guard Mario Wuysang, point guard Difta Pratama, center wahyu Hidayat Jati dan Andry Ekayana di posisi small forward.

Sedangkan untuk pemain luar, Itop sangat menyukai dua penggawa LA Lakers, Kobe Bryant dan Magic Johnson.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya