5 Performa 'Gila' Barcelona Sejak 2010

Barcelona merupakan salah satu klub terbaik dunia dalam satu dekade terakhir.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Okt 2017, 08:12 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2017, 08:12 WIB
Sergio Busquets
Sergio Busquets (kanan) saat Barcelona melawan Real Madrid (Josep LAGO / AFP)

Liputan6.com, Barcelona - Barcelona boleh dibilang bertransformasi dengan menakjubkan pada abad ke-21 ini. Mereka nyaris menyapu bersih semua penghargaan yang tersedia di muka bumi.

Klub Catalonia ini telah berkembang secara signifikan di bawah Pep Guardiola yang membuat sejarah klub. Bahkan, bersama manajer yang kini menangani Manchester City itu, El Barca bahkan sukses raih enam gelar dalam semusim.

Fondasi keberhasilan Barcelona sendiri dibangun oleh legenda Belanda, Johan Cruyff. Beberapa prestasi tak bisa tergambarkan dalam kata-kata maupun kalimat.

Akan tetapi, setidaknya ada lima prestasi terbaik Barcelona yang pantas dibanggakan sejak 2010 lalu. Apa saja?

Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

5. Barcelona 4-1 Arsenal (2010)

Barcelona (AP/Manu Fernandez)

Angka 4 nampaknya sangat identik dengan Arsenal. Pada 2010, Barcelona mencetak juga mencetak 4 gol melawan klub Inggris tersebut.

Sejatinya, The Gunners sukses menahan Barcelona pada leg pertama perempat final dengan skor 2-2 di Emirtates Stadium. Pada leg kedua di Camp Nou, Arsenal juga memulainya dengan baik.

Mereka sukses memimpin lebih dahulu pada menit ke-18 melalui serangan balik brilian yang dilakukan oleh Bendtner. Gol tandang sangat penting bagi Arsenal. Tapi, Lionel Messi seperti terbangun.

Butuh waktu hanya 2 menit bagi bintang Argentina itu untuk mencetak gol balasan ke pojok kanan atas dan membuatnya menjadi 1-1. Messi mencetak gol lagi di menit ke-37 dan membawa Barca berbalik unggul. Pasukan Catonia itu lantas mengendalikan permainan, menyelesaikan umpan cepat dan menikmati penguasaan bola.

Tak lama sebelum Arsenal tercelat saat serangan balik menit akhir, Messi mencetak sebuah chip untuk melengkapi hat-trick pertamanya yang hebat. Hal ini membawa Barca sukses lolos ke semifinal Liga Champions musim tersebut.

4. Real Madrid 0-4 Barcelona (2015)

Barcelona (AP/Manu Fernandez)

Pada tahun 2015, Messi absen karena cedera dan diperkirakan akan kembali pada laga El Clasico di Madrid. Pertandingan antara dua raksasa ini selalu menyita perhatian dan Madrid bersemangat selainmain di markas sendiri, Messi tak main sebagai starter.

Sergi Roberto dipilih untuk bermain di sayap kanan, dan ini dianggap menjadi titik lemah. Namun Barcelona telah merencanakan sesuatu yang lain.

Roberto meluncur melewati bola yang menakjubkan melalui Suarez, dan menyelesaikannya dengan indah dengan bagian luar sepatu kanannya untuk memberi Barca keunggulan. Barcelona kembali menyerang pada menit ke-40 oleh Neymar dan kali ini Iniesta adalah kreatornya.

Barcelona berada di puncak dengan keunggulan 2 gol pada babak pertama. Messi sangat ingin kembali, meski tak juga diberi kesempatan. Pada menit ke-53 Neymar memberikan umpan kepada Iniesta melalui backheel yang luhur dan Barca cetak gol ketiganya.

Tidak ada tanda positif bagi Madrid dan Messi akhirnya masuk ke lapangan menggantikan Rakitic. Sekitar menit ke-75, Barcelona menunjukkan permainan apik, dan Jordi Alba memberikan umpan manis kepada Suarez untuk membuat mimpi buruk Madrid di markasnya sendiri.

3. Barcelona 4-0 AC Milan (2013)

Penyerang Barcelona, Lionel Messi (AP/Manu Fernandez)

Barcelona kalah 0-2 dari Milan di leg pertama, dan butuh keajaiban untuk lolos ke quarter final. Mereka memulai permainan dengan kecepatan tinggi dan menyerang lebih dari biasanya.

Butuh waktu hanya 5 menit bagi Lionel Messi untuk membuka skor dengan melepaskan sepakan keras ke pojok atas. Messi kembali mencetak gol menit ke-40, kali ini dengan serangan balik cepat.

Tim Catalonia itu berada dalam situasi stabil pada babak pertama. Menit ke-55, giliran David Villa mencatatkan namanya di papan skor dengan tembakan melengkung yang luar biasa ke tiang jauh.

Pada masa injury time, Alexis Sanchez memberikan bola manis dan Jordi Alba, entah dari mana muncul di area kotak penalti lawan untuk lantas mencetak satu gol lagi dan menyelesaikan comeback brilian Barca.

2. Barcelona 6-1 PSG (2017)

Selebrasi bintang Barcelona, Lionel Messi (AP Photo/Manu Fernandez)

Barcelona mengalami kekalahan menyakitkan 0-4 di leg pertama dari PSG yang masih hangatkan ingatan pencinta sepak bola dunia. Mereka membutuhkan setidaknya 4 gol untuk memaksakan pertandingan ke perpanjangan waktu.

Pertandingan dimulai dengan Blaugrana menekan tinggi, dan bermain dengan tiga bek. Luis Suarez membuka skor via sundulan menit ke-3. Iniesta juga ikut tambah satu gol menit ke-40. Kedua gol tersebut adalah karena kesalahan defensif di lini belakang PSG.

Akan tetapi, kesalahan itu justru membuka peluang buat Barcelona untuk dikit demi sedikit menyusul agregat. Neymar kemudian dilanggar di kotak penalti yang dikonversi oleh Messi di menit ke-50.

Itu berarti Barca hanya perlu satu gol lagi untuk memaksakan pertandingan ke perpanjangan waktu. Namun gol Cavani di menit ke-62 membuat tugas yang hampir tidak mungkin.

Namun, Neymar menjelma jadi pahlawan tim. Dia sibuk menciptakan peluang dan membantu rekan satu tim untuk masuk ke posisi mencetak gol. Pada menit ke-88, Neymar mencetak tendangan bebas indah ke pojok kiri atas, yang membuat para penggemar tetap yakin.

Menit ke-90, Suarez mendapat penalti. Beberapa orang akan mengatakan bahwa itu diving tapi itu tidak masalah. Tendangan penalti dikonversi oleh Neymar dengan nyaman. 5 menit ditambahkan sebagai injury time.

Sergi Roberto mendadak jadi pahlawan setelah mencetak gol pada masa injury time. Mendapat umpan manis dari Neymar, dia sukses melesakkan bola melalui sepakan first time dan seisi Camp Nou langsung pecah. Ajaibnya, Barcelona menyelesaikan comeback terbesar sepanjang masa dan membuktikan mengapa mereka lebih dari sekedar klub.

1. Barcelona 5-0 Real Madrid (2010)

Lionel Messi (EPA/Alejandro Garcia)

Barcelona membantai Madrid 5-0 ketika bermain di Stadion Camp Nou. Pada musim 2010-11, Blaugrana mengandalkan Lionel Messi, David Villa, dan Pedro Rodriguez di lini depan.

Trio ini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Los Blancos. Hal itu dibuktikan setelah Pedro dan Villa (2 gol) berhasil mencetak gol di pertandingan tersebut. Sedangkan dua gol lagi dicetak Jeffren dan Xavi Hernandez.

Bukan hanya menerima kekalahan telak, namun Madrid harus kehilangan Sergio Ramos yang terkena kartu merah dimenit 93. Laga itu sangat diingat oleh kebanyakan pencinta kedua klub.

Selain skornya yang mencolok, beberapa keributan panas juga tercipta. Laga itu masuk ke dalam partai El Clasico terpanas sepanjang abad.

Eka Setiawan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya