Tour de Singkarak 2017 Dimulai, Juara Bertahan Absen

Tour de Singkarak 2017 diikuti sekitar 103 pembalap.

oleh Erinaldi diperbarui 18 Nov 2017, 15:45 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2017, 15:45 WIB
Tour de Singkarak
Tour de Singkarak (Liputan6.com/Erinaldi)

Liputan6.com, Padang - Gelaran balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) 2017 hari ini resmi dimulai dan berakhir pada 26 November 2017. Balapan edisi kesembilan ini diikuti 103 pebalap dari 29 negara yang diawali di depan Istana Basa Pagaruyung, Tanah Datar.

Race Director TdS 2017 Jamaluddin Mahmood mengatakan, dipilihnya Tanah Datar untuk lokasi start dengan alasan di sana ada istana yang merupakan salah satu ikon Ranah Minang.

Ia juga menjelaskan, kejuaraan yang masuk kalender UCI dengan level 2.2 kali tak diikuti juara bertahan Amir Kolahdozhagh dari Pishgaman Cycling Team Iran. Meski begitu ia memastikan balapan tetap akan menarik karena banyak pebalap handal yang ikut serta.

"Ada 19 tim yang turun di Tour de Singkarak 2017 yang terdiri dari sembilan tim kontinental dan 10 tim undangan termasuk lima tim dari Indonesia. Semuanya telah datang di sini," kata Race Director Jamaluddin Mahmood.

Tim yang akan mensukseskan TdS 2017 adalah United Bike Kencana Indonesia, Terengganu Cycling Team Malaysia, KFC Cycling Team Indonesia, 7 Eleven Filipina, Thailand Continental Cycling Team, Padang Roadbike Bank Nagari, VIB Bikes Bahrain, BRCC Banyuwangi.

Berikutnya Gapyeong Cycling Team Korea, Embarce The World Cycling Jerman, Tabriz Shahrdary Team Iran, Qinghai Tianyoude Cycling Team China, Team Sapura Cycling Malaysia, Bike Life -Dong Nai, TeamProcyclingstats.com, CCN Cycling Team Indonesia, PGN Indonesia dan Selection of Wjicf, Jepang.

 

 

Tak Masalah

Tour de Singkarak 2017 Bakal Berhadiah Total Rp 2,3 Miliar
Event sport tourism, Tour de Singkarak yang diselenggarakan kesembilan kalinya ini bakal menyediakan hadiah total Rp 2,3 miliar.

Meski juara bertahan tidak hadir, Jamal menjelaskan jika banyak pebalap top yang datang. Sebut saja juara tiga kali TdS, Ghader Mizbani dari Tabriz Iran, pebalap tim Sapura Malaysia Victor Nino Corredor hingga Yonnatta Alejandro dan Daniele Colli dari Qinghai Tianyoude.

Kesiapan tim ternyata didukung penuh dengan persiapan di lapangan seperti yang disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit. Menurut dia, secara teknis persiapan sudah tidak ada masalah dan yang belum tuntas diharapkan selesai sesuai jadwal.

"Memang masih ada perbaikan jalan di Solok Selatan dan saya saat ini terus melakukan komunikasi ke Bupati. Semoga pada hari H (etape lima), jalan bisa digunakan untuk kejuaraan internasional ini," katanya.

Nasrul Abit mengatakan jika balapan tahun ini ada 18 kabupetan/kota di Sumatera Barat yang dilewati. Hanya satu kabupetan yang tidak dilewati yaitu Mentawai. Sepanjang perjalanan, pebalap akan disuguhkan lokasi wisata yang selama ini menjadi ikon Ranah Minang.

Pengenalan wisata ini sangat didukung penuh Kementerian Pariwisata. Melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esty Reko Astuty menyamput positif persiapan yang dilakukan oleh tuan rumah Sumatera Barat. Apalagi kejuaraan ini dimulai di salah satu ikon Ranah Minang yaitu Istano Basa Pagaruyung.

"Tujuan utamanya memang untuk mengenalkan destinasi wisata terutama di Sumatera Barat. Berhubung menggandeng sport, maka harus dilakukan secara profesional. Makanya kami menggandeng pak Jamal (Race Director), UCI bahkan pernah menggandeng ASO," katanya.

Target Wisatawan

Tour de Singkarak 2017
Tour de Singkarak memberikan pendapatan besar untuk pemerintah Sumatra Barat setelah tragedi gempa bumi pada 2009. (Bola.com/Andhika Putra).

Dengan digelarnya kejuaraan internasional ini diharapkan mampu meraih wisatawan manca negara ke Sumatera Barat sebanyak 100 ribu orang untuk tahun ini. Sedangkan untuk wisatawan nusantara ditargetkan mampu menembus angka delapan juta.

Sementara itu Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma mengaku bangga wilayahnya menjadi pembuka kejuaraan bergengsi yang masuk edisi ke sembilan ini. Menurut dia, TdS memang memberi dampak positif pada kunjungan wisata maupun perkembangan fasilitas pendukung termasuk hotel.

"Salah satu yang indah di dunia ada di sini yaitu Istano Basa Pagaruyung. Dengan adanya TdS perkembangan hotel juga pesat dan selalu penuh. Ini salah satu dampak positif yang kami dapat," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya