Liputan6.com, Lleida - Usai memenangkan gelar juara dunia MotoGP 2017, Marc Marquez mengisi waktu luangnya dengan berbagai kegiatan. Ia pun sempat menghadiri Allianz Junior Motor Camp yang diikuti 20 anak-anak di Sirkuit Rufea.
Sebagai juara dunia MotoGP, tentu ilmu yang diberikan Marquez berguna untuk para peserta yang terdiri dari 17 pria dan tiga wanita tersebut. Marquez sendiri mengaku senang bisa menularkan semangatnya di lintasan untuk para anak-anak.
Advertisement
Baca Juga
"Kami mencoba untuk mengajar anak-anak sebanyak mungkin untuk membantu mereka berkembang sebagai manusia dan pembalap. Sangat sulit untuk mengikuti mereka karena anak-anak memiliki semangat lebih yang terkadang Anda lupakan sebagai orang dewasa," tutur Marquez, dilansir Speedweek.
Dengan pengalaman seperti itu, Marquez pun ditanya apakah ada niat untuk menjadi seorang guru pembalap suatu hari nanti atau setelah pensiun dari MotoGP. Namun, pembalap Repsol Honda itu mengaku sama sekali belum memikirkannya.
"Pelatih atau guru? Saya belum memikirkannya. Ya, saya suka mengajar orang yang saya sukai seperti adik saya atau anak-anak ini. Tapi pada akhirnya saya adalah seorang pembalap dan saya menyukainya. Saya 24 tahun, jadi itu terlalu jauh," lanjut Marquez.
Â
Tahun yang Sulit
Setelah berbicara masa depan, Marquez pun diajak berbicara soal kesuksesannya menjuarai MotoGP 2017. Menurutnya, kesuksesannya kali ini adalah sesuatu yang luar biasa, berbea dengan sukses di musim-musim sebelumnya.
Itu karena Marquez harus bertarung dengan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso hingga seri terakhir di Valencia. Sepanjang musim, ia terus mendapat tekanan dari para rival. Sebelum Dovi, Maverick Vinales dan Valentino Rossi yang lebih dulu menjadi pesaing.
"Itu adalah tahun yang sangat sulit karena levelnya sangat tinggi. Sangat sulit untuk menemukan perasaan tepat kepada motor di paruh mereka dan saya tak begitu nyaman. tapi kemudian saya sikap saya dan kami memiliki paruh kedua yang benar-benar kuat," tegas Marquez.
Advertisement
Statistik Marquez di MotoGP 2017
Qatar: Urutan keempat
Argentina: Gagal finis
Austin: Juara
Spanyol: Runner-up
Prancis: Gagal finis
Catalunya: Runner-up
Belanda: Podium ketiga
Jerman: Juara
Republik Ceko: Juara
Austria: Runner-up
Inggris: Gagal finis
San Marino: Juara
Aragon: Juara
Jepang: Runner-up
Australia: Juara
Malaysia: Urutan keempat
Valencia: Podium ketiga