Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi memastikan hak subsidi komersial klub-klub Liga 1 terbayar secepatnya. Operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru saat ini sedang menunggu pencairan dana dari pihak sponsor.
Diketahui, sebelum Liga 1 bergulir, setiap tim mendapat subsidi komersial sebesar Rp 7,5 miliar dari PT LIB. Dana ini digunakan untuk membantu biaya operasional selama berkompetisi.
Advertisement
Baca Juga
Namun, suntikan dana tersebut belum sepenuhnya terpenuhi. PT LIB masih menunggak dana kontribusi komersial sebesar Rp 1,5 miliar kepada masing-masing klub.
"Ini yang sedang dikejar. Ya harus dibayar karena utang kan dibawa mati. Percayalah klub akan dibayar secepatnya begitu ada duit. Persoalannya, duit itu belum ada," kata Edy dalam jumpa pers di Makostrad, Rabu (5/12/2017).
"Nanti sponsornya malah marah tak dibayar-bayar pula. Yang jelas begitu ada duit kita bayar segera. Doakan ya," ucap Edy.
Komentar Gede Widiade
Akibatnya subsidi yang mandek, Arema FC sempat kesulitan melunasi gaji timnya hingga satu bulan lebih. Sementara Persija Jakarta masih pikir-pikir untuk ikut dalam Piala Presiden jika menggunakan operator kompetisi Liga 1 musim lalu.
Direktur Utama Persija Gede Widiade mengaku akan mempersiapkan skuat Persija jika Piala Presiden akan digelar lagi. Namun dia memberi syarat pada panitia penyelenggara turnamen pramusim.
"Kalau EO Piala Presiden tetap yang lama, kami sangat siap. Tapi kalau sama dengan liga kemarin, lunasi dulu miliaran rupiah hak milik klub-klub ini," tutur Gede.
Advertisement