MotoGP: Marquez Sadar Gaya Balapnya Berisiko

Marquez dinilai kerap membahayakan pembalap MotoGP lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Des 2017, 11:15 WIB
Diterbitkan 25 Des 2017, 11:15 WIB
Marc Marquez, Repsol Honda Team, MotoGP 2017
Marc Marquez saat berada di podium usai balapan celebrates on the podium MotoGP Valencia di Ricardo Tormo Circuit, Cheste, (12/11/2017). Gelar tersebut merupakan yang keempat buat Marquez. (AFP/Pierre-philippe Marcou)

Liputan6.com, Cervera - Marc Marquez menyadari jika dirinya sulit untuk mengontrol emosi ketika berada di lintasan MotoGP. Karena itu, dia sering memacu kecepatan maksimal untuk mendapatkan podium di setiap balapan.

Kecenderungan inilah yang seringkali memicu perdebatan antar pembalap. Sebab, Marquez beberapa kali terlihat mengabaikan keselamatan dirinya dan pembalap MotoGP lain.

Marquez menyadari bahwa cara yang dilakukannya ini sebenarnya sangat berisiko. Dia juga sadar gaya balapnya bisa membuatnya cedera di linsatan MotoGP.

Saking terkenal dengan gaya balap yang agresif, Baby Alien sampai menggarisbawahi namanya sebagai rider kedua yang paling banyak mengoleksi kecelakaan di lintasan balap.

27 Kecelakaan

Total, 27 kecelakaan terjadi sepanjang tahun ini. "Ini adalah gaya yang ingin saya ubah karena itu hal berbahaya dan saya bisa menyakiti diri sendiri," ungkap Marquez, seperti dilansir GPone, Senin (25/12/2017).

"Untuk saat ini saya mencoba untuk mengendarai motor seperti ini, dan ketika saya mencoba sesuatu yang berbeda, saya tidak merasa seperti saya di Honda," ujarnya.

Marquez terpaksa tampil terlalu agresif MotoGP 2017, mengingat penampilannya pada paruh pertama kurang memuaskan. Dari sembilan balapan awal, dia hanya berdiri dua kali di podium pertama, dan dua kali juga gagal menyentuh garis finis.

Catatan Minor

Catatan minor itu hampir mirip dengan penampilannya pada MotoGP 2015. Saat itu, Marquez mencetak dua kemenangan dan tiga kali gagal menyelesaikan balapan.

Yang membedakannya adalah Marquez di tahun ini berhasil menemukan motivasinya untuk menyabet status juara dunia. Karena dia berhasil mengoleksi empat kemenangan pada sembilan balapan di paruh kedua. (David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya