Jakarta - Legenda Superbike, Carl Fogarty, menyebut balapan MotoGP saat ini kurang menarik. Dia menilai MotoGP zaman sekarang tak menyajikan rivalitas para pembalap di luar lintasan.
Carl Fogarty mencontohkan, ketika dia masih aktif balapan sering kali bersinggungan dengan pesaingnya yang berasal dari negara berbeda. Mereka kerap melakukan perang verbal sebelum balapan sehingga balapan semakin menarik.
Advertisement
Baca Juga
- MotoGP: Monster Yamaha Kaget dengan Prestasi Zarco
- Motor Ducati Buat Scott Redding Sulit Berkembang
- Rossi Kagumi Kinerja Dovizioso pada MotoGP 2017
"Ketika saya masih aktif balapan, ada banyak karakter besar yang bersinggungan. Contohnya adalah John Kocinski dan Colin Edwards dan semua pembalap yang bermulut besar, tidak ada yang menyukai satu sama lain dan itu menarik," kata Fogarty seperti dikutip Speedweek, Kamis (28/12/2017).
"Saat ini semua pembalap saling mengenal dan bersahabat karena mereka pergi balapan sepeda dan mendaki gunung bersama. Berbeda dengan zaman saya yang merupakan orang Inggris dan Edwards orang Amerika. Kami berdua saling beradu serangan verbal seperti dalam pertandingan tinju, setelah itu kami bertempur di lintasan balap. Semua itu sekarang hilang karena para pebalap benar secara politis," ucap pria berusia 52 tahun itu.
Apa yang dikatakan Carl Fogarty memang cukup beralasan. Musim 2017 bisa dikatakan hampir jarang adanya perang verbal antar pebalap yang membuat perburuan gelar dan balapan kurang menarik.
Carl Fogarty hampir menghabiskan seluruh kariernya di lintasan Superbike. Total empat gelar juara dunia Superbike diraihnya bersama Ducati pada 1994, 1995, 1998, dan 1998. Adapun di lintasan balapan 500cc (cikal bakal MotoGP), Fogarty hanya menjadi pembalap pengganti bersama Honda (1990) dan Cagiva (1993).