5 Pemain yang Beruntung Bisa Perkuat Liverpool

Liverpool kerap melakukan kesalahan dalam menganalisa pemainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jan 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2018, 08:30 WIB
Liverpool Taklukkan Manchester City
Liverpool kerap melakukan kesalahan dalam menganalisa pemainnya. (AP/Dave Thompson)

Liputan6.com, Liverpool - Liverpool merupakan tim besar dengan sejarah mengkilap di Liga Inggris. Terlepas dari paceklik gelar Liga Inggris, The Reds, sebutan Liverpool, masih menjadi salah satu kekuatan menakutkan di Liga Inggris musim ini.

Jelas dalam perjalanannya, The Reds pernah diisi oleh bintang-bintang kelas wahid. Sebut saja Xabi Alonso, Fernando Torres, Luis Suarez, Philippe Coutinho, hingga Mohammed Salah.

Akan tetapi, sering pula mereka kerap melakukan kesalahan dalam menganalisa pemainnya. Alhasil, si pemain justru bermain buruk dan cuma menjadi pelengkap saja.

Ada lima pemain yang boleh dibilang beruntung memperkuat Liverpool. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

 

 

 

 

 

1. Simon Mignolet

Simon Mignolet bukan berarti dia kiper yang benar-benar buruk. Namun jika dibandingkan dengan saingan Liverpool, dia masih kalah bersinar.

Mignolet seakan tak pantas dibandingkan dengan David de Gea, Thibaut Courtois, Ederson, hingga Petr Cech. Setahun yang lalu, Klopp mulai kehilangan kepercayaan kepadanya dan lebih pilih Loris Karius.

Musim ini, dia kembali menjadi andalan dan Liverpool sudah kebobolan 25 gol sejauh ini, yang merupakan terburuk dari enam besar Liga Inggris. Sungguh mengejutkan Klopp tetap percaya dengan Mignolet.

2. Daniel Sturridge

Dari segi bakat, Anda tidak bisa benar-benar mempertanyakan kemampuan striker Daniel Sturridge. Banyak orang berpendapat bahwa dia merupakan seorang finisher paling menakutkan di Inggris, bahkan di depan Harry Kane.

Pada 2013/14 dia sungguh luar biasa, mencetak 21 gol di Liga Inggris dalam 29 pertandingan bersama tandemnya saat itu, Luis Suarez. Tapi sejak musim itu, dia perlahan melempem, terlebih kala Suarez meninggalkan tim.

Dua musim berikutnya eks pemain Chelsea itu cuma tampil 14 kali, dan meningkat menjadi 20 pada 2016/17, namun 13 dari penampilan tersebut musim lalu berasal dari bangku cadangan.

Masalahnya, bagi dia sebagian besar adalah bahwa Klopp menggunakan gaya menyerang yang jauh berbeda dari pendahulunya, Brendan Rodgers. Klopp lebih suka menggunakani Sadio Mane dan Roberto Firmino.

3. Dejan Lovren

Ketika Dejan Lovren menandatangani kontrak dengan Liverpool pada musim panas 2014 dari Southampton, banyak yang prediksinya bisa bersinar. Tiga setengah musim setelah itu, anggapan tersebut justru berubah 180 derajat.

Diakui, Matip dan Klavan belum benar-benar terlihat solid pada musim ini. Tapi Lovren menjadi kambing hitam. Mengapa? Pastinya ada alasan karena pendukung menyaksikan beberapa kesalahan sang bek.

Liverpool baru saja membawa Virgil van Dijk ke Anfield dengan mahar 75 juta pounds. Jelas, Klopp akan mengorbankan Lovren agar Van Dijk bisa berduet dengan Matip hingga akhir musim ini, setidaknya.

4. Jordan Henderson

Kelihatannya aneh untuk mengatakan bahwa Henderson beruntung bermain di Liverpool, apalagi statusnya sebagai kapten klub. Tapi sejujurnya, dia main dengan level yang kurang berkelas untuk tim seperti Liverpool.

Meski menunjukkan banyak potensi beberapa musim lalu, Henderson dianggap tak membawa pengaruh di lini tengah. Apalagi, semenjak Steven Gerrard pergi, keburukan Henderson semakin terlihat.

Dia bukan gelandang paling kreatif dan pastinya tidak akan bisa mengisi lubang yang ditinggalkan oleh Philippe Coutinho. Georginio Wijnaldum dan Emre Can dapat tampil lebih baik dari dia di area itu.

5. Alex Oxlade-Chamberlain

Alex Oxlade-Chamberlain sebenarnya merupakan rekrutan baru Jurgen Klopp. Klopp menghabiskan 35 juta pound untuk membawa pemain timnas Inggris itu dari Arsenal.

Sejak tiba di Liverpool, permainannya naik-turun. Dia masih baru memulai dalam 7 pertandingan Premier League sejak kepindahannya, dan alasannya tentu karena permainannya tak jelas, dia cepat tapi tak punya visi bermain. Chamberlain jelas punya bakat, tapi dia masih belum menemukan level terbaiknya.

Dengan penjualan Philipe Coutinho, dia mungkin akan diberi kesempatan, tapi kenyataannya masih saja jadi cadangan. Jelas dia dianggap beruntung bisa perkuat Liverpool dengan kelasnya yang kurang pas buat tim.

Eka Setiawan

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya