Liputan6.com, Melbourne - Chung Hyeon mencatat sejarah di Australia Terbuka 2018. Dia menjadi petenis Korea Selatan pertama yang masuk empat besar Grand Slam setelah mengalahkan Tennys Sandgren 6-4, 7-6(5), 6-3 di Rod Laver Arena, Rabu (24/1/2018).
Hasil ini melanjutkan tren positif Chung selama tampil di Melbourne. Sebelumnya dia sukses mengalahkan juara Australia Terbuka enam kali, Novak Djokovic, di perempat final.
Advertisement
Baca Juga
Capaian Chung juga terasa luar biasa mengingat alasan di balik keputusannya menggeluti tenis. Sosok berusia 21 tahun itu semula ingin meningkatkan penglihatannya.
"Saya mengidap astigmatisma. Sekarang saya harus selalu menggunakan kaca mata. Sekarang kaca mata sudah jadi bagian tubuh saya sehingga sulit bermain tanpa memakainya," ungkap Chung, dilansir Sportingnews.
Dalam kondisi ini, Chung kini berpotensi terus memperbarui rekor. Dia dijadwalkan menghadapi pemenang duel Tomas Berdych dengan juara bertahan Australia Terbuka Roger Federer di semifinal.
Tinggalkan Taekwondo
Seperti rabun, astigmatisma adalah masalah dalam mata yang membuat penglihatan kabur. Ketika bertemu dokter saat masih kecil, Chung diminta fokus melihat ke obyek berwarna hijau untuk meningkatkan kondisinya.
Dia pun memutuskan terjun ke tenis, karena bolanya berwarna hijau. Kebetulan ayah dan saudaranya juga bermain cabang olahraga ini. Chung pun meninggalkan taekwondo, cabor yang diikutinya sejak kecil dan lebih populer di Korea Selatan.
Perlahan dia membangun kariernya di tenis. Capaian terbaiknya adalah menjuarai Next Generation ATP Finals 2017.
Kini Chung menggoreskan nama di Australia Terbuka. Sebelum mengejutkan Djokovic, dia sudah mencuri perhatian dengan membungkam peringkat empat dunia Alex Zverev.
Advertisement