Chicago - Mantan guard Chicago Bulls, Jay Williams, mendorong NBA untuk semakin serius memerangi penggunaan narkoba di kalangan pebasket Amerika Serikat.Â
Jay Williams memperkirakan bahwa 75-80% pemain di NBA menggunakan ganja untuk membantu pemulihan dan ketegangan mental.
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
"Sangat mudah bagi dokter untuk membuat resep oxycontin dan kelihatannya saya kecanduan selama lima tahun lebih jadi saya tahu," kata Williams kepada FOXBusiness.com.
Advertisement
Oxycontin merupakan salah satu penghilang rasa sakit yang sama kerasnya dengan heroin dan mempengaruhi tubuh dengan cara yang sama. Williams melihat semakin banyak warga AS, terutama California, yang memiliki daftar obat sejenis heroin dalam obat yang digunakannya.
"Saya tidak hanya mengatakan soal atlet, mari kita bicara tentang masyarakat," katanya.
Williams berharap NBA lebih progresif soal penggunaan ganja, mariyuana, dan sejenisnya di kalangan para pemain. "Saya tahu banyak orang yang menggunakannya. Ini adalah sesuatu yang ada di seluruh dunia dan berbahaya, "tambahnya.
Seperti diketahui, lebih dari 20 negara bagian AS telah melegalkan penggunaan ganja medis. Namun NBA tidak membiarkan membiarkan penggunaan ganja. Menurut National Basketball Association, pemain harus menjalani empat tes acak sepanjang musim, dan dilakukan oleh pihak ketiga yang independen tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pemain.
Jika seorang pemain NBA terbukti positif menggunakan obat terlarang dan melakukan pelanggaran, dia akan dibawa ke program rehabilitasi. Pemain yang melanggar juga terancam denda USD 25.000 atau sekitar Rp 350 juta dan akan menjadi hukuman absen lima pertandingan.
Sumber: FOXBusiness.com.
Â
Â