Arema Khawatir Jadwal Liga 1 Dipaksakan

Arema khawatir jadwal padat bisa memforsir fisik pemain sehingga rentan cedera.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2018, 15:45 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 15:45 WIB
Arema FC
Pemain Arema FC berlatih. (Liputan6.com/Rana Adwa)

Liputan6.com, Malang - Arema FC punya kekhawatiran soal jadwal Liga 1 yang belum juga dikeluarkan oleh operator PT Liga Indonesia Baru (LIB). Arema khawatir kompetisi tidak berlangsung ideal karena banyak jadwal yang dipaksakan.

"Akhirnya lagi-lagi pasti akan ada yang dipaksakan. Risikonya, mau enggak mau, pasti akan molor," ujar Media Officer Arema FC, Sudarmaji.

Menurut Sudarmaji, ada dua risiko yang harus dihadapi jika jadwal dipaksakan. Pertama, jadwal pertandingan bakal terlalu mepet karena mengejar target jumlah pertandingan.

"Hal ini berisiko pada kebugaran pemain, terutama terkait dengan risiko cedera," tutur Sudarmaji.

"Namun, jika molor, klub yang akan menanggung, terutama pada aspek finansial. Dan ini harus dibicarakan lagi," ia menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berakhir Oktober

Joko Susilo
Pelatih Arema FC Joko Susilo (tiga dari kiri) memimpin sesi latihan. (Liputan6.com/Rana Adwa)

Sebelumnya, kendati kompetisi belum lagi menemukan kejelasan kapan akan dimulainya, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono sudah memberi ancar-ancar bahwa liga akan berakhir pada Oktober 2018. Pasalnya, pada November, timnas Indonesia akan bertarung pada ajang Piala AFF.

Selain itu, kompetisi kemungkinan bakal libur pada medio Agustus sampai awal September mendatang. Pasalnya, Indonesia menjadi tuan rumah gelaran Asian Games 2018.

Lebih lanjut, Sudarmaji berharap operator bisa menyusun jadwal dengan cerdas untuk mengeliminasi potensi risiko. Mereka berharap dalam menyusun jadwal, operator bisa mempertimbangkan aspek kebugaran, finansial, dan kejenuhan.

"Satu hal lagi yang perlu dipikirkan adalah aspek animo. Tahun ini adalah tahun sepak bola. Ada banyak agenda sepak bola, termasuk Piala Dunia. Jangan sampai animo suporter berkurang karena psikologis mereka selalu dapat informasi bahwa kompetisi tertunda terus," tandas pria berusia 42 tahun tersebut.

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya