Liputan6.com, Tavulia - Valentino Rossi adalah legenda di MotoGP. Dia adalah pemegang rekor untuk 89 kali menang pada lomba 500 cc/ MotoGP.
Meski terkenal sebagai pembalap sukses, Rossi ternyata tidak memulai karier di balapan MotoGP dengan mulus.
Advertisement
Baca Juga
Pada debutnya di MotoGP Afrika 2000 lalu, Rossi merebut posisi start kelima. Namun karena start yang buruk dia melorot ke posisi ke-13.
Dia lalu cetak lap tercepat di lap kelima sehingga mampu tembus posisi keenam. Dia pun berada di depan juara bertahan MotoGP kala itu, Alex Criville di lap ke-11.
Dia sudah bisa melihat jajaran pembalap di depan. Namun Rossi tak pernah bisa mengejar para pembalap itu, mengapa?
Rupanya, Rossi terlalu lambat dalam berpikir. Dia mengambil keputusan yang salah saat memperkirakan jarak dengan pembalap yang berada di depan.
Â
 Komentar Rossi
Rossi pun bercerita, sempat kebingungan karena pembalap di depannya melambat. Ternyata, dia memang salah mengambil keputusan.
"Balapan pertama saya terjadi di Afrika Selatan pada kelas 500 cc," ujar Rossi seperti dikutip crash.net.
"Saya melakukan start yang buruk tapi saya bisa meraih posisi depan saat melakukan lap tercepat. Saat saya tiba di dekat barisan depan saya berpikir, mengapa mereka melambat? dan saya pun tabrakan!"
"Saat itu, saya mengerti mungkin mereka punya kecepatan yang pas dan saya terlalu cepat."
Advertisement
Tak Hanya Sekali
Tak hanya sekali, Rossi juga terjatuh di seri berikutnya di Sirkuit Sepang. Dia baru bisa finis saat balapan di Jepang.
Kala itu, dia finis di posisi ke-11. "Buat saya, kesulitan utama dengan motor 500 cc itu mengimbangi kekuatan dan akselerasi motor, sesuatu yang lebih sulit ketimbang 250 cc," ujarnya.
"Jadi sulit untuk mengerti berapa besar Anda bisa geber motor. Setelah momen-momen buruk itu, Rossi langsung raih podium di Sirkuit Jerez dan menang di Donington Park (seri 9).