Festival Layang-Layang Buka Semarak Rhino X Triathlon 2018

Rhino X Triathlon 2018 yang melombakan lari, sepeda dan renang ini dijanjikan bakal lebih menantang.

oleh Defri Saefullah diperbarui 12 Mei 2018, 23:19 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2018, 23:19 WIB
Rhino X Triathlon
Menjelang digelarnya Rhino X Triathlon pada 29-30 September, Tanjung Lesung gelar Festival Layang-layang (Liputan6.com/Defri Saefullah)

Liputan6.com, Jakarta - Festival layang-layang atau Rhino Kites Festival di Tanjung Lesung Beach Club, Pandeglang, Banten pada 12-13 Mei menambah semarak sosialisasi penyelenggaraan Rhino X Triathlon. Lomba triathlon yang terdiri dari renang, lari dan balap sepeda itu akan digelar pada 29-30 September 2018 mendatang.

Ada 24 peserta yang mengikuti festival layang-layang. Ini terdiri dari 6 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Belgia, Jerman dan Belanda.

Berbagai macam layang-layang diterbangkan pada Sabtu dan Minggu (13/5/2018). Ada layangan yang berbentuk bendera Malaysia sampai berbentuk badak yang merupakan binatang khas Banten atau khususnya Pandeglang. Ini menambah antusiasme masyarakat jelang digelarnya Rhino X Triathlon 2018.

Sedangkan pehobi layang-layang dari luar negeri yaitu Michele (Jerman), BArt W Van Assen (Belanda), Nasri Ahmad (Malaysia), Leong Kwon (Singapura) dan Misele (Belgia).

Nasri dari Malaysia mengatakan, layang-layang termasuk olahraga yang sangat menyehatkan. Dia bahkan rela beralih dari olahraga golf ke layang-layang karena bisa menyembuhkan penyakit.

"Kata dokter, main layang-layang bisa menyembuhkan kanker. Sedangkan kalau golf justru membuat stress. Terbukti setelah tiga bulan, penyakit yang saya ilang sembuh, hilang berkat main layang-layang. Ini sudah terbukti," katanya kepada wartawan.

 

 

Bangga dengan Indonesia

Festival Layang-Layang
Endang Nurhayati (kanan) bicara soal Festival Layang-Layang di Tanjung Lesung (Liputan6.com/Defri Saefullah)

Sementara itu, founder Museum Layang-layang Indonesia, Endang Nurhayati mengatakan, masyarakat Indonesia sepantasnya bangga dengan salah satu produk budaya Indonesia. Soalnya, banyak produk layangan Indonesia yang ditiru di negara lain.

Selain itu, pemain layang-layang asal Indonesia juga berprestasi di luar negeri. "Sudah 30 tahun saya berkutat dengan layang-layang dan pergi ke berbagai negara. Kita pantas bangga dengan produk layang-layang yang kita punya sehingga dikenal di dunia," ujarnya.

Sementara itu, Managing Director PT. Banten West Java (Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung, Rully Lasahido menyambut baik digelarnya festival layang-layang di Tanjung Lesung. Dia mengatakan, permainan layang-layang bisa disukai semua kalangan.

"Terbukti bukan hanya anak-anak tapi orang dewasa bahkan yang sudah berumur pun suka layang-layang. Saya sendiri masih suka main layang-layang," katanya.

Rhino X Triathlon

Rhino X Triathlon
Managing Director PT. Banten West Java (Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung) & Chief of OC, Rully Lasahido (kiri) saat konfrensi pers Rhino X Triathlon (istimewa)

Rhino X Triathlon sendiri bakal dilaunching pada Minggu (13/5/2018). Kejuaraan tiga lomba ini bakal disajikan lebih menantang dibandingkan edisi sebelumnya pada 2017 lalu.

Panitia Pelaksana Rhino X Triathlon menjanjikan lomba yang lebih menantang. Itu karena jarak serta rute yang akan dipakai untuk lomba tahun ini bakal berbeda.

Event Director Rhino X-Tri 2018, Tense Manalu membenarkan event kali ini bakal berbeda. Selain itu, penyelenggara juga mencoba membuat lomba lebih internasional.

"Penyelenggaraan Rhino X-Tri tahun ini tentu menawarkan tantangan dan keseruan baru. Berbeda dengan tahun sebelumnya, ajang cross triathlon menampilkan kategori jarak yang lebih jauh. Selain itu di ajang Rhino Trail Run, kompetisi tahun ini di kelas Ultra 50km akan disiapkan untuk masuk ke rangkaian kalender event berskala internasional, Asian Trail Master 2020. Tahun ini verifikasi dan uji cobanya," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya