Juventus Tolak Datangkan Alvaro Morata

Morata ketangkap basah melakukan pertemuan dengan juru transfer Juventus, Fabio Partici.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 25 Mei 2018, 08:10 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2018, 08:10 WIB
Alvaro Morata, Juventus, Chelsea
Kabar kepergian Alvaro Morata dari Chelsea merebak setelah dirinya tertangkap bertemu dengan petinggi Juventus. (Glyn KIRK / AFP)

Liputan6.com, Turin - CEO Juventus, Beppe Marotta buka-bukaan soal rumor transfer striker Chelsea, Alvaro Morata. Dia menegaskan, pihaknya enggan kembali bereuni dengan striker asal Spanyol tersebut.

Awal pekan ini, Morata ketangkap basah melakukan pertemuan dengan juru transfer Juventus, Fabio Partici. Pertemuan itu berlangsung di sebuah restoran yang terdapat di Milan.

Tentunya, hal ini dipandang media-media Italia kalau Morata bakal kembali ke Turin. Morata pernah memperkuat Juventus pada 2014 dengan biaya 20 juta euro.

Selama membela Juventus, ia menyumbang 27 gol dan 19 assist. Sayang, ia harus berpisah karena Madrid mengaktifkan klausul pembelian kembali dalam kontrak Morata.

"Morata hanyalah rumor. Saya menolak kemungkinan transfernya ke Juventus. Saya tak mau menipu siapa pun," ucap Marotta, seperti dilansir Sky Sport.

 

 

Pertemuan Biasa

Kalahkan MU, Chelsea Raih Juara Piala FA
Penyerang Chelsea, Alvaro Morata. (AP Photo / Tim Ireland)

Lebih lanjut, Marotta menyebut pertemuan Morata dengan Paratici merupakan hal biasa, meski dalam kesempatan itu juga ada agen sang pemain, Juanma Lopez.

"Faktanya itu (pertemuan Morata dan Paratici) hanyalah agenda biasa. Kami senang karena pemain yang pernah jadi bagian penting di era (Andrea) Agnelli, selalu pergi dengan kenangan indah. Mereka lantas ingin kembali merasakan iklim Juve."

 

Punya Penyerang Hebat

Sejauh ini, Marotta mengatakan, Si Nyonya Tua belum membutuhkan tenaga eks striker Real Madrid. Juventus masih memiliki striker yang tampil di level tinggi.

"Lagipula kami sudah punya deretan lini depan dengan kaliber yang sangat tinggi. Ada Gonzalo Higuain dan Mario Mandzukic yang masih berada di level tertinggi," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya