AC Milan Siapkan Strategi Hadapi Tuntutan UEFA

Pada bursa transfer musim panas lalu, AC Milan menghabiskan 200 juta euro untuk membeli 11 pemain.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 31 Mei 2018, 20:40 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 20:40 WIB
AC Milan-Fiorentina
Penyerang AC Milan, Patrick Cutrone bersama rekan-rekannya berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Fiorentina pada lanjutan Liga Serie A Italia di stadion San Siro (20/5). Rossoneri memastikan tiket ke Liga Europa. (AP Photo/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Milan - AC Milan akan menghadapi sidang pertama UEFA, 7 Juli 2018. Klub asal Italia itu dicurigai telah melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).

Pada bursa transfer musim panas lalu, Rossoneri menghabiskan 200 juta euro untuk membeli 11 pemain. Namun menurut UEFA, AC Milan telah melanggar peraturan FFP.

UEFA mencurigai ada uang pribadi Yonghong Li sebesar 40 juta euro yang membantu AC Milan membeli pemain. Seperti diberitakan La Gazzetta Dello Sport, AC Milan telah menyiapkan strategi untuk menghadapi UEFA.

CEO AC Milan, Marco Fassone dan timnya akan menunjukkan jaminan perusahaan. Ini akan menjadi bukti kuat adanya perubahan kepemilikan dalam internal AC Milan yang sebelumnya dimiliki Silvio Berlusconi.

Menurutnya, AC Milan yang kini dimiliki Yong Hong Li tidak bisa menanggung beban kesalahan klub yang dibuat pemilik sebelumnya.

"Kami akan membawa data ke badan UEFA dan menegaskan bahwa AC Milan hari ini harus membayar kesalahan tahun 2014 hingga 2017, ketika pemiliknya sama sekali berbeda," kata Fassone.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sanksi untuk AC Milan

AC Milan Vs Fiorentina
AC Milan bisa kena sanksi berat bila terbukti melanggar FFP. (doc. AC Milan)

Menurut Calcio Mercato, bila terbukti bersalah, UEFA bisa menjatuhkan tiga jenis hukuman kepada AC Milan. Sanksi pertama berupa peringatan resmi. Ini tidak akan melibatkan sanksi atau larangan lainnya.

Pilihan sanksi kedua, UEFA bisa menjatuhkan denda sebesar 15 hingga 20 juta euro. Rossoneri harus membayar sepertiga denda mereka terlebih dahulu.

Sanksi terakhir yang bisa diterima AC Milan adalah dilarang tampil di Liga Europa. Posisi Rossoneri yang finis di posisi keenam Serie A digantikan oleh Atalanta.

 


Penyataan UEFA

Sebelumnya, UEFA telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait utang-utang AC Milan. Dalam pernyataannya, UEFA mengatakan AC Milan telah melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP).

"Komite Investigasi sebagai bagian dari Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA (CFCB) telah memutuskan, klub Italia AC Milan masuk ke Bagian Pengadilan CFCB karena melanggar peraturan FFP, terutama soal keseimbangan neraca keuangan yang dibutuhkan," tulis pernyataan resmi UEFA.

Akibat dari keputusan ini, UEFA mengharuskan AC Milan membayar utang senilai 380 juta euro atau Rp 6,3 triliun kepada Elliot Management. Utang tersebut bakal jatuh tempo Oktober tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya