Sriwijaya FC Bakal Bentuk Akademi Sepak Bola

Manajemen Sriwijaya FC sudah menunjuk Fauzi Toldo sebagai pelatih kepala.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mei 2018, 22:15 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 22:15 WIB
Sriwijaya FC, PSIS Semarang, Liga 1 2018
Sriwijaya FC menang telak 4-0 atas PSIS Semarang pada lanjutan Liga 1 2018 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Selasa (22/5/2018). (Bola.com/Riskha Prasetya)

Liputan6.com, Jakarta Manajemen Sriwijaya FC segera meluncurkan Pro Elit Akademi yang menjadi wadah pembinaan pemain muda dari kelompok umur 16 tahun (U-16). Hal ini dikatakan Direktur Pengembangan Usia Dini Sriwijaya FC Bambang Supriyanto, Kamis (31/5/2018).

Menurutnya, pembentukan akademi sepak bola ini untuk mematuhi aturan yang dibuat oleh Liga Indonesia Bersatu (LIB) sebagai syarat bertanding di Liga 1.

Ia menerangkan, Pro Elit Akademi ini merupakan wadah pembinaan yang harus dimiliki setiap klub profesional di Tanah Air karena klub diharapkan memiliki tim junior hingga ke senior, mulai dari U- 14, 16, 19 dan 21 hingga mencapai tim senior.

"Sepak bola Indonesia jika ingin berprestasi maka harus fokus pada pembinaan usia dini yakni anak-anak usia 14-16 tahun. Jika dijalankan dengan optimal mulai saat ini, diperkirakan akan membuahkan hasil di tahun 2025," kata dia, seperti dilansir Antara.

Bambang menjelaskan, launching Sriwiajaya FC Pro Elit Akademi ini direncanakan berbarengan dengan peluncuran SFC U -19 yang diperkirakan sebelum Lebaran.

Pelatih Kepala

Manajemen Sriwijaya FC sudah menunjuk Fauzi Toldo sebagai pelatih kepala. "Fauzi dipilih karena berhasil membawa Kota Pagaralam meraih medali di Porprov 2017. Tangan dinginnya sangat dibutuhkan untuk menggodok anak-anak muda Sumsel. Apalagi, dia juga pernah menjadi penjaga gawang utama Sriwijaya FC beberapa tahun lalu," kata dia.

Sementara itu terkait pencarian bakat U-16 Pro Elit Akademi ini manajemen bekerja sama dengan POPPSI, yang membawahi beberapa sekolah sepakbola (SSB) terbaik di Sumsel.

Bambang menambahkan, saat ini sudah terkumpul 25 pemain, namun idealnya manajemen akan mencari hingga 30 pemain, dengan memberlakukan sistem promosi dan degradasi.

"Anak-anak ini akan diseleksi lagi. Jika dalam perjalanannya tidak mampu bersaing maka akan terdegradasi," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya