Jakarta PBSI belum memikirkan merombak sususan pelatih di Pelatnas Cipayung meskipun Indonesia baru saja gagal di Piala Thomas dan Uber 2018. Dari kegagalan tersebut, PBSI memilih melakukan evaluasi menyeluruh dan pembenahan internal.
Hasil yang diperoleh Tim Indonesia di Piala Thomas dan Uber tak sesuai dengan target. Tim putra yang diharapkan minimal melangkah ke final malah tersingkir di babak semifinal Piala Thomas, setelah takluk dari China dengan skor 1-3.Â
Baca Juga
Pratama Arhan Jadi Pemain Timnas Indonesia Pertama yang Capai 50 Penampilan di Era Shin Tae-yong
Pemain Tengah Newcastle United Tegaskan Tak Punya Keturunan Malaysia, Minta Agar Tak Dikaitkan Lagi dengan Timnas Negara
Jay Idzes Ungkap Karakter Suporter di Indonesia dan Italia Punya Perbedaan, Apa itu?
Adapun tim putri juga gagal lolos ke semifinal seperti yang ditargetkan Menpora. Fitriani dkk kandas di babak perempat final setelah takluk dari tuan rumah Thailand.Â
Advertisement
Setelah kegagalan itu ada usulan dari beberapa pihak supaya ada evaluasi, salah satunya perombakan pelatih. Sorotan tertuju pada sektor tunggal putra dan putri.Â
Namun, Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, menyatakan belum ada rencana merombak pelatih.Â
"Soal pelatih, masyarakat boleh memberi masukan. Kami juga memperhatikan. Tapi memang tak mudah. Sekarang siapa pelatih yang lebih bagus? Proses untuk mendapatkan pelatih bagus juga tak mudah," kata pria yang akrab disapa Budi tersebut kepada wartawan di kawasan Senayan, Selasa (5/6/2018).Â
"Kami akan mengevaluasi secara menyeluruhan. Itu menjadi tugas Wakil Ketua Umum I (Alex Tirta) dan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Susy Susanti)," imbuh Budi.Â
Budi menambahkan evaluasi terhadap pelatih selama ini juga terus dilakukan oleh PBSI. "Pelatih kan ada rapornya, dinilai per semester dan per tahun," tugas Budi.Â
Â