Ukir Rekor Dunia MURI, Ini Kata Ketua Wanita Selam Indonesia

Indonesia mampu mencetak rekor dunia dengan mengikutkan penyelam wanita terbanyak dan pengibaran bendera di bawah laut.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 11 Agu 2018, 21:10 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2018, 21:10 WIB
Ketua Wasi, Tri Suswati Tito Karnavian
Ketua Wasi, Tri Suswati Tito Karnavian, saat menerima penghargaan dari MURI (Marco Tampubolon/Liputan6.com)

Liputan6.com, Manado - Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), akhirnya memberikan penghargaan rekor dunia bagi penyelaman wanita terbanyak dan pengibaran bendera di bawah laut Indonesia yang berlangsung di Kawasan Mega Mas, Manado, Sabtu (11/8/2018). Ketua Wanita Selam Indonesia (Wasi), Tri Suswati Tito Karnavian, mengaku kaget dengan pencapaian para peserta kegiatan.

Penyelaman melibatkan 930 peserta wanita dari seluruh Tanah Air. Acara ini digelar menyambut HUT RI ke-73 yang jatuh pada 17 Agustus mendatang.

Penghargaan diberikan langsung oleh Pendiri MURI, Jaya Suprana. Dalam sambutannya, Jaya mengatakan bahwa penyelaman wanita terbanyak belum pernah ada sebelumnya di Indonesia maupun di dunia. Itu sebabnya, MURI memberikan status sebagai rekor dunia.

"Saya surprise (kaget) ini rekor dunia MURI. Rekor dunia tidak menerima yang bersifat gender," kata Tri Suswati kepada wartawan setelah menerima penghargaan rekor dunia dari MURI.

Tri Suswati menambahkan, acara berlagsung lancar. Para penyelam telah mengikuti prosedur yang diberikan dan sesuai dengan sertifikasi yang dimiliki.

"Arus tidak kencang supaya tidak menyulitkan penyelam dan keselamatan bagi peserta menenangkan bagi penyelam," ujar Tri Suswati lagi.

 

Belajar dari Kapolri

Tri Suswati
Ketua Wasi, Tri Suswati Tito Karnavian bersiap menyelam untuk melakukan pengecekan terakhir di dasar laut. (Liputan6.com/Marco Tampubolon)

Tri Suswati mengaku masih awam dalam menyelam. Namun karena kepincut dengan keindahan bawah laut Raja Ampat, Tri Suswati mulai tertarik belajar menyelam. Kecintaannya semakin besar setelah mendapati lokasi-lokasi penyelaman yang memiliki keindahan ciri khas masing-masing.

" Walaupun pasir tetap punya sesuatu yang khas," katanya.

"Pak Tito (Karnavian) dinas di Raja Ampat jadi sering menyelam. Tapi kemudian liat dari atas bagus dan belajar menyelam," kata istri Kapolri, Tito Karnavian itu menjelaskan.

Menurut Tri Suswati, selam bukan olahraga gender. Prosedur penyelaman tetap berlaku sama bagi pria.

"Safety diving sudah standar, yakni mengetahui alat-alat kita sendiri, bagaimana kita menjaga bouyency dan yang lainnya," kata Tri Suswati.

Meski demikian, perempuan diharapkan tidak takut untuk menjadi penyelam. Sebab dengan melihat keindahan di bawah laut, wanita bisa lebih aktif dalam menjaga ekosistem di laut. Tidak memakan ikan yang dilindungi. Kalau rame-rame melakukan ini, Insyaallah negara kita tetap jaya," kata Tri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya