Fan River Plate Tewas, Ibu: Mereka Menyakitinya Seperti Anjing Tak Berdaya

Saat di rumah sakit, fan River Plate sempat berbicara kepada ibunya tentang penderitaan yang dialami usai dikeroyok suporter lawan.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 14 Des 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2018, 12:00 WIB
Suporter River Plate Rayakan Gelar Juara Copa Libertadores
Suporter River Plate merayakan gelar juara Copa Libertadores di Obelisk, Buenos Aires, Argentina, Minggu (9/12). River Plate merebut gelar juara Copa Libertadores usai menaklukkan Boca Juniors dengan skor 3-1. (AP Photo/Gustavo Garello)

Liputan6.com, Jakarta Darah kembali membahasi rivalitas dua klub Argentina, Boca Juniors dan River Plate. Final leg kedua Copa Libertadores yang berlangsung aman di Santiago Bernabeu, Madrid, Minggu lalu, justru meminta tumbal nyawa seorang suporter berusia 21 tahun, Exequiel Aaron Neris.

Menurut laporan koran Clarin, Neris tewas dibunuh oleh dua suporter Boca Juniors di Misiones, Argentina. Dia dikeroyok dan ditusuk pedang di paha sebelah kiri.  

Korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sekarat. Saat hendak menjemput ajal, dia masih sempat berbicara kepada ibunya. "Saya sekarat, saya sekarat," katanya. 

"Mereka menyerang saya karena merayakan kemenangan karena saya fans  River Plate," ujarnya lirih. 

Nyawa Neris tidak tertolong. Dia tewas di rumah sakit. 

Lucia Ramona Neris, ibu korban tidak kuasa menahan rasa sedihnya. Kepada  Diario de Misiones, dia bercerita saat kejadian anaknya sebenarnya masih dalam masa perawatan usai kecelakaan sepeda motor. Tiga pen yang terpasang di kaki membuatnya susah berjalan. 

"Mereka membunuh putra saya," katanya. 

"Dia hanya berjalan, dia baru saja opersasi dan ada tiga pen di kakinya akibat kecelakaan sepeda motor beberapa bulan lalu. Mereka menyerang anak saya bahkan ketika dia kesulitan untuk berjalan. Mereka menyakitinya seperti anjing yang tak berdaya," beber Rramona.  

 

 


River Plate Juara

Suporter River Plate Rayakan Gelar Juara Copa Libertadores
Euforia Suporter River Plate saat merayakan gelar juara Copa Libertadores di Obelisk, Buenos Aires, Argentina, Minggu (9/12). River Plate merebut gelar juara Copa Libertadores usai menaklukkan Boca Juniors dengan skor 3-1. (AP Photo/Gustavo Garello)

Rivalitas Boca Juniors dan River Plate selama ini memang dikenal brutal. Peran holigan atau Barras Bravas membuat perseteruan kedua pendukung kerap diwarnai kekerasan. 

Aksi Barras Bravas tidak hanya menyasar suporter tim lawan. Mereka juga tidak segan mengintimidasi para pemain agar melakukan hal yang mereka inginkan. Hal ini pernah dirasakan pemain asal Argentina, Oscar Ruggeri yang pernah bermain untuk kedua klub itu. 

Setelah bermain imbang 2-2 di leg pertama final Copa Libertadores 2018, pertandingan kedua seharusnya berlangsung di markas River Plate, dua pekan lalu. Namun duel ini batal terlaksana setelah suporter River Plate menyerang bus Boca Juniors.

CONMBEOL sebagai penyelenggara kemudian memindahkannya ke Santiago Bernabeu, Madird. River Plate akhirnya keluar sebagai juara setelah menang dengan skor 3-1. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya