Jakarta - PSSI mengambil langkah khusus demi memerangi persoalan match fixing karena mencederai citra sepak bola Indonesia. Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, menyebut mereka memanggil sebanyak 76 admin media sosial terkait dugaan kasus match fixing yang merebak di Indonesia.
Namun, Joko enggan membeberkan kepada publik mengenai nama-nama ke-76 akun media sosial yang dimaksud. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kemudian bakal meminta bukti-bukti kepada pengelola akun tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Andai bukti yang diminta tidak dapat dipenuhi, PSSI siap menuntut balik. Joko dan jajarannya akan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengambil langkah hukum karena menganggap admin media sosial yang tak punya bukti menyebarkan hoax.
"Kami sudah melakukan pemanggilan terhadap ke-76 admin akun tersebut. Panggilan Komdis PSSI diharapkan dipenuhi dengan membawa bukti," kata Joko dalam konferensi pers, di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (20/12/2018).
"Apabila tidak memenuhi panggilan atau tidak membawa bukti di persidangan Komdis PSSI, kami akan menyerahkan orang-orang tersebut kepada kepolisian," tutur Joko.
Â
Puji Kepolisian
Di sisi lain, PSSI memuji pihak kepolisian karena berinisiatif ingin menuntaskan kasus suap di sepak bola Indonesia. Joko pun membentuk tim khusus agar masalah ini segera menemui titik terang.
"PSSI berterima kasih akan kehadiran Polri. PSSI juga membentuk Komite Ad Hoc Integritas dengan struktur, tugas, timeline, dan kewenangan yang didiskusikan dengan FIFA," ujar Joko.
Sumber: Bola.com
Advertisement