Liputan6.com, Jakarta Naomi Osaka, petenis wanita asal Jepang, membuat kejutan setelah menjuarai Grand Slam US Open (Amerika Serikat Terbuka) 2018. Naomi menjadi petenis pertama Jepang yang menjadi juara Grand Slam.
Naomi sebenarnya tidak murni berdarah Jepang. Dia hanya mewarisi darah Jepang dari ibunya, Tamaki Osaka. Sementara itu, ayahnya asli dari Haiti, Leonard Francois.
Advertisement
Baca Juga
Tidak ayal, kulit Naomi lebih gelap ketimbang orang asli Jepang. Namun, sang ayah yang mengenalkan Naomi ke dunia tenis saat memboyong seluruh keluarganya menuju Amerika Serikat.
Dilansir oleh Liputan6.com, Minggu (27/1/2019) dari berbagai sumber berikut sederet fakta Naomi Osaka yang memecahkan rekor dunia.
Keturunan Jepang – Haiti
Naomi Osaka lahir di Jepang pada tanggal 16 Oktober 1997 dengan mewarisi darah Jepang dari ibunya, Tamaki Osaka. Ayahnya adalah orang asli dari Haiti, Amerika Utara bernama Leonard Francois.
Maka dari itu, Naomi memiliki kulit yang lebih gelap dari kebanyakan orang Jepang pada umumnya dikutip dari Bola.com, Minggu (27/1/2019).
Dara yang masih berusia 21 ini tinggal di Long Island, New York, Amerika Serikat sejak usianya 3 tahun. Ia memiliki saudara perempuan Mari Osaka yang juga seorang petenis. Tahun 2006, keluarganya pindah ke Florida ketika ia menginjak usia 9 tahun.
Di Negeri Paman Sam, Naomi kecil pernah menimba ilmu di dua akademi tenis terkenal, Florida Tennis SBT Academy dan ProWorld Tennis Academy.
Saat di Florida Tennis SBT Academy, dia dilatih mantan petenis Harold Solomon, yang juga pernah menangani beberapa petenis besar seperti Jennifer Capriati, Eugenie Bouchard, Anna Kournikova, ataupun Monica Seles.
Â
Advertisement
Tidak Percaya Diri Dalam Bicara Bahasa Jepang
Ia tinggal bersama dengan keluarganya di Amerika Serikat, sehingga ia memiliki aksen Amerika dalam berbicara Bahasa inggris. Walaupun begitu ia dan ibunya biasa berbicara Bahasa Jepang.
Namun, Naomi mengaku bahwa ia hanya memahami apa yang dikatakan ibunya tanpa berani menjawabnya dengan Bahasa Jepang.
Gadis yang dikenal pemalu ini tinggal di keluarga yang menerapkan budaya Jepang dan Haiti, membuat ia dan saudara perempuannya memiliki kewarganegaraan ganda yakni Amerika dan Jepang.
Naomi Osaka Menjadi Petenis Asia Pertama yang Jadi Pemain Nomor 1 Dunia
Setelah banyak berlatih di Amerika Serikat, orang tuanya memutuskan untuk Naomi akan mewakili Jepang. Mereka berpendapat bahwa Naomi dilahirkan di Osaka dan dibesarkan dalam budaya Jepang-Haiti sehingga ia dan saudaranya akan mewakili Jepang.
USTA atau Asosiasi Tenis Amerika Serikat menawarkan pelatihan di pusat pelatihan nasional di Boca Raton, namun ditolak oleh Osaka.
Pada tahun 2013, Osaka yang masih berusia 16 tahun, ia masuk dalam kualifikasi WTA Tour sebagai langkah awal karier profesionalnya. Walaupun pada saat itu, ia dan kakaknya belum menunjukkan performa dan prestasi yang bagus.
Perubahan karier Naomi langsung meningkat setelah ditangani pelatih Aleksander Bajin pada 2018. Pada Maret 2018, memenangi gelar WTA pertamanya dengan menjuarai BNP Paribas Open di Indian Wells. Ia menduduki peringkat 4 dunia sebagai pemain tenis dunia.
Pada US Open 2018, mantan petenis wanita nomor satu dunia dan juga peraih titel Grand Slam terbanyak sepanjang sejarah, Serena Williams, ditaklukkan Naomi pada final US Open.
Tahun 2019, tepatnya pada saat pertandingan Australian Open Champion, Naomi Osaka berhasil memenangkan pertandingan tenis setelah berhasil menaklukkan Kvitova asal Ceko.
Kemenangan tersebut membuat Osaka mencatat sejarah sebagai petenis pertama sejak Jennifer Capriati dari AS pada tahun 2001 yang berhasil merebut gelar juara grand slam untuk kedua kalinya secara beruntun, dikutip dari AntaraNews.com, Minggu (27/1/2019).
Kemenangan Naomi di Australia Open tersebut menjadi bukti ia sebagai petenis Asia pertama yang menduduki nomor satu dunia.
Â
Advertisement