7 Momen Dramatis Final Indonesia Masters 2019, Laga Terakhir Liliyana Natsir

Berbagai momen dramatis mewarnai turnamen pertama di Indonesia 2019

oleh Yunisda Dwi Saputri diperbarui 28 Jan 2019, 13:09 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2019, 13:09 WIB
Indonesia Masters 2019
Pasangan Indonesia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, saat melawan wakil Cina, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, pada laga Indonesia Masters 2019 di Istora, Jakarta, Minggu (27/1). Tontowi/Liliyana kalah 21-19, 19-21, 16-21. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Daihatsu Indonesia Masters 2019 digelar di Istora Senayan sejak 22 Januari hingga 27 Januari 2019 lalu. Turnamen tersebut merupakan turnamen pertama bulutangkis kancah dunia yang diselenggarakan di Indonesia di tahun 2019, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Supporter Indonesia di Istora senayan yang terkenal akan keriuhannya juga menjadi favorit para atlet luar negeri. Beberapa atlet mengungkapkan bahwa Indonesia selalu menciptakan atmosfer positif melalui venue bulutangkis yang disebut paling berisik di dunia tersebut.

Kurang afdol rasanya jika final Indonesia Masters 2019 dilewatkan begitu saja mengingat berbagai momen dramatis mewarnai turnamen pertama di Indonesia pada tahun 2019 ini.

Untuk itu, berikut Liputan6.com (28/1/2019) sajikan rangkuman lengkap terkait 7 momen dramatis di Final Indonesia Masters 2019.

1. Liliyana Natsir resmi gantung raket

Liliyana Natsir
Ekspresi Liliyana Natsir saat menyapa fans pada pesta perpisahan dirinya di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019). (Bola.com/Iqbal Ichsan)

Hari Minggu, 27 Januari 2019 menjadi hari yang bersejarah sekaligus mengharukan bagi Liliyana Natsir. Pasalnya, atlet ganda campuran Indonesia yang akrab disapa Butet ini resmi pensiun dari dunia perbulutangkisan yang telah membesarkan namanya.

Selama 24 tahun, Liliyana Natsir bergelut di lapangan hijau menangkis shuttlecock melalui permainan net yang ciamik yang membawanya menorehkan segudang prestasi yang patut untuk diapresiasi.

Liliyana Natsir’s Farewell Event yang digelar di Istora Senayan merupakan salah satu momen dramatis dalam rangkaian acara final Indonesia Masters 2019.

Event tersebut menandakan dirinya purna dalam berkarir sebagai atlet bulutangkis. Dalam acara tersebut, Ketua PBSI Wiranto mempersembahkan token penghargaan berupa action figure menyerupai Liliyana Natsir.

2. Jersey Butet untuk Huang Yaqiong, Zheng Siwei Kebagian Pelukan

Indonesia Masters 2019
Pasangan Cina, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, melakukan selebrasi usai menaklukkan Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, pada laga Indonesia Masters 2019 di Istora, Jakarta, Minggu (27/1). Tontowi/Liliyana kalah 21-19, 19-21, 16-21. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bersama dengan Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir berhasil meraih gelar runner up Indonesia Masters 2019 kategori ganda campuran. Pemain yang akrab disapa Butet itu harus takluk dari wakil China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong setelah diajak bermain sengit selama tiga set.

Final Indonesia Masters 2019 yang diadakan hari Minggu lalu menjadi turnamen terakhir Liliyana Natsir dalam kancah bulutangkis dunia.

Liliyana Natsir menjadi sosok idola para atlet dunia mengingat prestasinya yang patut diacungi jempol.

Tak heran, respek tinggi ditunjukkan Zheng dan Huang setelah pertandingan. Huang bahkan meminta jersey Liliyana sebagai kenang-kenangan kemudian memeluk rivalnya itu.

Zheng Siwei yang berdiri di dekat mereka juga memberi isyarat kepada Liliyana untuk membagi pelukannya. Momen dramatis yang membuat terharu ini banyak diabadikan para supporter bulutangkis di Istora Senayan.

3. Perjuangan Marcus/Kevin dalam pertandingan saudara

Indonesia Masters 2019
Pasangan Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, saat melawan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada laga Indonesia Masters 2019 di Istora, Jakarta, Minggu (27/1). Kevin/Marcus menang 21-17, 21-11. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Melalui pertandingan lawan saudara, Marcus/Kevin atau yang biasa disebut Minions berhasil mengalahkan Hendra/Ahsan yang merupakan seniornya.

Meskipun sempat tertinggal di set pertama, Minions membalas kekalahan dengan tancap gas setelah jeda set kedua.

Ganda terbaik dunia ini pun menyudahi perlawan seniornya dengan skor 21-11. Ini merupakan gelar kedua Marcus/Kevin pada 2019. Sebelum Indonesia Masters, mereka berhasil menjuarai Malaysia Masters 2019, pekan lalu.

4. Hendra/Ahsan bawa buah hati naik podium

Indonesia Masters 2019
Pasangan Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, membawa anaknya usai melawan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, pada laga Indonesia Masters 2019 di Istora, Jakarta, Minggu (27/1). Kevin/Marcus menang 21-17, 21-11. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Meskipun kalah dari Marcus/Kevin, Hendra/Ahsan menampilkan permainan ciamik kepada publik karena berhasil merebut tiket final Indonesia Masters 2019.

Hendra/Ahsan yang meraih gelar runner up tersebut membuat supporter bulutangkis gemas karena mereka membawa buah hatinya untuk ikut serta naik ke podium.

Momen dramatis tersebut tak dipungkiri membuat banyak kaum hawa berteriak histeris atas tingkah laku The Daddies, yang merupakan sebutan beken Hendra/Ahsan, karena mengizinkan buah hatinya memegang sertifikat penghargaan atas turnamen tersebut.

5. Kejutan Anders Antonsen bertanding tanpa didampingi pelatih maupun rekan se-negara hingga kalahkan Kento Momota

Anders Antonsen
Tunggal putra Denmark, Anders Antonsen. (BWF)

Final Indonesia Masters 2019 tidak akan lengkap tanpa momen dramatis yang disuguhkan Anders Antonsen. Tunggal Denmark ini membuat kejutan setelah menjuarai Indonesia Masters 2019 mengalahkan unggulan pertama asal Jepang, Kento Momota.

Tak hanya itu, gelar tersebut diraih Antonsen yang datang tanpa didampingi kehadiran sang pelatih maupun rekan se-negaranya. Kemenangan ini terasa sangat emosional untuk Antonsen.

Pebulutangkis berusia 21 tahun itu merupakan atlet Denmark mandiri, yang datang ke Indonesia dengan biaya sendiri.

6. Jatuh bangun Carolina Marin sebelum menyerah dari Saina Nehwal

Carolina Marin
Tunggal Spanyol, Carolina Marin, harus mundur dari Indonesia Masters 2019 karena mengalami cedera ketika menghadapi Saina Nehwal. (AFP/Adek Berry)

Tangis Carolina Marin mewarnai final tunggal putri Indonesia Masters 2019. Pemain terbaik Spanyol itu harus mundur di partai final Indonesia Master 2019.

Pada gim pertama melawan tunggal India, Saina Nehwal, langkah Carolina Marin terhenti akibat salah mendarat usai membalas pukulan.

Terjatuh, Carolina Marin langsung menitikan air mata sambil memegangi lutut kanannya, saat itu dia sudah unggul 9-3.

Setelah merasa baikan, unggulan kelima Indonesia Masters 2019 itu memutuskan untuk bangun melanjutkan pertandingan.

Carolina sempat membuat satu poin tambahan. Meski begitu, dia tak kuasa menahan rasa sakit di lutut kanannya. Alhasil, Carolina Marin memutuskan mundur dalam kedudukan 10-4 ketika gagal mengejar drop shot Saina Nehwal.

Jatuh bangun Carolina Marin membawanya meraih gelar runner up Indonesia Masters 2019 kategori tunggal putri.

Meskipun tidak turut maju ke podium, kerja kerasnya mengundang tepuk tangan supporter yang menambah momen dramatis final Indonesia Masters 2019.

7. Pasangan Ganda Putri Jepang pertahankan gelar

Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi berpose dengan lawan mereka di final, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Matsutomo/Takahashi tampil gemilang di final Indonesia Masters 2019. Mereka hanya membutuhkan waktu 40 menit untuk mengalahkan Kim/Kong dari Korea Selatan dengan skor 21-19, 21-15.

Sebelum meraih gelar Indonesia Masters 2019, Matsutomo/Takahashi juga pernah menjadi juara di Istora ketika meraih gelar Indonesia Open 2016 dan Indonesia Masters 2019.

Yang menjadi sorotan dalam pertandingan antar ganda putri ini adalah Ganda Putri Jepang yang berhasil mempertahankan gelar serta ganda putri Korea Selatan yang bukan merupakan unggulan yang secara ajaib berhasil tembus ke tiket final.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya