Indra Sjafri Beberkan Kekurangan Timnas Indonesia U-22

Timnas Indonesia U-22 ditahan Bhayangkara FC 2-2.

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 06 Feb 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2019, 20:00 WIB
Timnas Indonesia U-22
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat latihan di Lapangan ABC Senayan, Selasa (5/2). Timnas Indonesia U-22 akan melakukan pertandingan uji coba melawan Bhayangkara FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-22 Indra Sjafri menyesalkan hasil uji coba anak asuhnya melawan Bhayangkara FC. Timnas ditahan 2-2 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (6/2/2019).

Timnas Indonesia U-22 harus puas bermain imbang 2-2 melawan Bhayangkara FC. Pada pertandingan tersebut, pasukan Garuda Muda sejatinya berhasil unggul 2 gol lebih dulu melalui aksi Andi Setyo dan tendangan penalti Gian Zola.

Namun, begitu beberapa pemain diganti permainan Timnas Indonesia U-22 menurun. Sebaliknya, Bhayangkara FC mampu bangkit dan mencetak dua gol penyeimbang melalui aksi Ilham Udin dan Mahir Radja

Menurut Indra Sjafri, tim pertama yang bermain pada babak pertama memiliki kelebihan dalam serangan. Namun, permainan tim kedua yang menjadi sorotan adalah skema serangan balik yang lambat.

"Tim pertama, serangannya lebih rapi dan bermain dengan position yang lebih progresif. Adapun tim kedua, memang kami meminta untuk bermain dengan counter attack. Namun, saat transisi counterattack-nya lambat," kata Indra Sjafri dalam konferensi pers seusai pertandingan.

"Jadi, begitu bermain deep-defending dan melakukan counter, mereka seharusnya membangun serangan dan ini tidak terjadi. Ketika deep-defending keluar dengan konvesional counterattack, seharus cepat. Orang pertama yang harus lihat adalah Beni Oktaviansyah yang paling ujung, kalau tidak bisa dia harus keluar dengan channel yang ada," tegas Indra Sjafri.

Selain itu, Indra Sjafri juga menyoroti kesalahan mendasar yang dilakukan tim kedua. Contohnya kesalahan ketika kiper sudah berniat membangun serangan, namun dua center back malah mengembalikan lagi bola.

"kiper sudah memulai serangan, akan tetapi kedua center back mengembalikan bola ke kiper dan ini konyol. Kenapa? Ketika bola dikembalikan ke kiper, maka kiper sudah kehilangan senjaya yakni tangannya. Harusnya lebih progresif ke depan. Tim yang kedua juga kurang smooth ketika keluar dari tekanan," ucap pelatih asal Sumatra Barat itu.

"Kami akan mencoba lagi pada tanggal 10 melawan Arema FC. Saya yakin Timnas Indonesia U-22 ini bisa lebih baik lagi. Saya dan tim pelatih sudah melihat apa yang harus diperbaiki kedepan," ungkap Indra Sjafri.

 

Sumber: Bola.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya