Jadi Tersangka, Joko Driyono Dilarang ke Luar Negeri Selama 20 Hari

Joko Driyono, yang menjabat sebagai Plt. Ketua Umum PSSI, menjadi tersangka pada Jumat (15/2/2019).

oleh Ario Yosia diperbarui 16 Feb 2019, 08:10 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2019, 08:10 WIB
Piala AFF 2018, Drawing Piala AFF 2018
Plt. PSSI, Joko Driyono (kanan) saat mengikuti drawing Piala AFF Suzuki Cup 2018 di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (2/5/2018). Indonesia berada satu grup dengan Thailand, Singapura dan Filipina. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Jakarta Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono telah ditetapkan sebagai tersangka dalam pengembangan kasus pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Joko tidak ditahan, namun ia dicekal tak boleh ke luar negeri.

Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola Kombes Polisi Argo Yuwono mengungkapkan, penetapan status tersangka tersebut menyusul tim gabungan dari Satgas Antimafia Bola Polri, penyidik Polda Metro Jaya, dan Inafis Polda Metro Jaya menggeledah apartemen milik Joko Driyono di Taman Rasuna, Tower 9, Unit 18C dan gelar perkara pada Kamis (14/2/2019) malam.

"Penetapan tersangka Joko Driyono, setelah dilakukan mekanisme penetapan tersangka dengan gelar perkara," ujar Argo yang juga Kabid Humas Polda Metro Jaya, seperti yang dilansir Antara.

Penggeledahan yang dilakukan Satgas Antimafia Bola dilakukan untuk mencari alat bukti baru demi memperdalam kasus pengaturan pertandingan  yang dilakukan atas dasar laporan polisi nomor: LP/6990/XII/2018/PMJ/Ditreskrimum tanggal 19 Desember 2018, penetapan Ketua PN Jaksel nomor: 007/Pen.Gled/2019/PN.Jkt.Sel dan penetapan Ketua PN Jaksel nomor: 011/Pen.Sit/2019/PN.Jkt.Sel.

Dalam penggeledahan tersebut, tim gabungan menyita sejumlah barang dan dokumen berupa sebuah laptop merek Apple warna silver beserta charger; sebuah iPad merek Apple warna silver beserta charger, dan dokumen-dokumen terkait pertandingan yang merupakan milik Joko Driyono.

 

Sebelum Penggeledahan

Selain itu, ada juga buku tabungan dan kartu kredit, uang tunai (tidak disebutkan nominalnya), empat buah bukti transfer (struk), tiga buah handphone warna hitam, enam buah handphone, satu bandel dokumen PSSI, dan satu buku catatan warna hitam.

Sebelum penggeledahan ini, Joko Driyono pernah diperiksa di Polda Metro Jaya pada 24 Januari 2019 lalu. Adapun pencegahan keluar Indonesia terhadap pria asal Ngawi, telah dikirim ke pihak Imigrasi untuk dilakukan selama 20 hari ke depan.

"Ya benar, surat pencegahan ke luar Indonesia untuk Pak Joko Driyono yang dikirim ke Imigrasi hari ini Jumat 15 Februari 2019," tutur Argo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya