Liputan6.com, Jakarta - Supir Joko Driyono, Dani buka-bukaan soal penggeledahan di apartemen Plt Ketua Umum PSSI di Taman Rasuna, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019). Joko Driyono sudah menjadi tersangka kasus penghancuran dokumen.
Pada pengakuannya di acara Mata Najwa, Rabu (20/2/2019), Dani mengaku diminta mengamankan semua dokumen yang berbentuk kertas, kecuali majalah dan buku. Dani lalu memasukkannya ke dua tas ransel.
Advertisement
Baca Juga
"Tanggal 31 sekitar jam 20-23, JD telepon saya, masih bisa gak masuk lewat pintu belakang. Amankan semua yang berbentuk kertas, kecuali majalah dan buku. Saya masukin ke tas. Laptop juga suruh diamankan pakai 2 ransel."
"Kemudian, saya keluar, sudah sampai lampu merah di bundaran Epicentrum, Pak JD telpon lagi. Dia menyuruh amankan CCTV," kata Dani saat diwawancarai Najwa Shihab.
Dani juga mengaku, tidak tahu dokumen apa yang dibawa dari apartemen Joko Driyono. Namun, dia tahu orang yang merusak dokumen.
"Saya tahu ada proses penghancuran dokumen. Saya lihat, tapi tidak tahu dokumen apa. Yang menyuruh staf keuangan Persija," katanya.
Joko Driyono Minta Maaf
Saat Kantor PSSI digeledah Satgas Antimafia Bola, Dani sempat gelisah. Akhirnya, dia memilih mengaku telah membawa dokumen.
"Waktu tim satgas geledah PSSI, saya nanya teman tak jawab, tapi ada yang jawab jam setengah 3 pagi, sekitar jam 11 satgas masuk. Setelah sholat Jumatm JD telpon saya nanya barang itu di mana. Saya bilang di mobil, mobil ada di Sultan. JD minta barang itu dipindahin asal jangan di mobil."
"Saya ketemu satgas dan mengaku karena gelisah. Orang Satgas tanya: 'Kamu siapa?' Saya Dani supir Pak JD. Kemudian saya diinterogasi, barang di mana. Saya bilang di tempat teman saya," ujar Dani.
Dani melanjutkan, Joko Driyono sudah minta maaf kepada dirinya. Mantan CEO PT Liga Indonesia itu menyesal sudah melibatkan Dani.
"Pak JD sudah minta maaf. Dia menyesal. Saya tahu risikonya, pasti berhubungan dengan pihak berwajib. Saya mau karena intruksi dan dia atasan. Saya punya banyak utang budi, 9 tahun."
Advertisement
Transfer Rp 5 Miliar
Tak hanya mengantar Jokdri ke sana ke mari, sang sopir juga bercerita soal mentransfer sejumlah uang atas permintaan Jokdri.
"Kadang-kadang Bapak minta tolong transfer segala macam," ujarnya.
Saat ditanya berapa jumlah nominal uang paling besar yang pernah ditransfer, Dani menjawab, "5."
"5 apa?" tanya Najwa Shihab.
"5 M," jawab sopir.
"5 miliar," kata Najwa Shihab menegaskan.
Kebanyakan, kata Dani, uang yang ditransfer Joko Driyono untuk keperluan sepak bola Indonesia.
Saksikan video pilihan berikut ini: