Menakar Pengaruh Uji Coba Timnas Indonesia U-22 Melawan Klub Elite

Seberapa efektif kebiasaan Indra Sjafri membawa Timnas Indonesia U-23 melakukan uji coba melawan tim elite Tanah Air? Bagaimana pengaruhnya?

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 19 Jun 2019, 09:40 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2019, 09:40 WIB
Timnas Indonesia U-22
Timnas Indonesia U-22 saat menghadapi PSIM dalam uji coba di Stadion Sultan Agung, Bantul (2/6/2019). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Jakarta Timnas Indonesia U-22 asuhan Indra Sjafri tercatat sering melakukan uji coba melawan klub-klub elite di Indonesia. Contoh teranyar saat pasukan Garuda Muda menjajal Bali United dan harus puas bermain imbang 0-0, Jumat (14/6/2019).

Kebiasaan melakukan uji coba melawan klub-klub elite Indonesia bukan hal aneh bagi pelatih Timnas Indonesia U-22 ini. Hal itu sudah dilakukannya sejak masih membesut Timnas Indonesia U-19. 

Ketika itu, Indra Sjafri menggelar pemusatan latihan sekaligus melakukan uji tanding melawan klub-klub elite. Pertandingan berlabel Tur Nusantara itu bahkan digelar dalam dua tahap rentang Januari - Juni 2014.

Lantas seberapa efektif agenda uji coba yang dilakukan Timnas Indonesia U-19 ketika itu? Dalam 21 laga uji coba melawan klub, Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri hanya kalah tiga kali. Namun, tak ada pencapaian prestasi yang mampu dipersembahkan tim tersebut.

Setelah itu, Indra Sjafri tak lagi menggelar uji coba maraton ketika menukangi Timnas Indonesia U-19 pada 2017. Pelatih asal Sumatra Barat itu hanya tiga kali menghadapi klub di luar tim nasional.

Pencapaian terbaik pun tak mampu dipersembahkan Timnas Indonesia U-19 ketika itu. Egy Maulana Vikri dkk. hanya mampu mencapai babak perempat final pada Piala AFC U-19 2018.

Lantas, mengapa Indra Sjafri tetap membawa tradisi uji coba melawan klub-klub elite Indonesia di Timnas Indonesia U-22  jika hasilnya tak terlalu mengilap?

Persiapan SEA Games 2019

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, memberikan instruksi saat latihan. (Bola.com/Yoppy Renato)
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, memberikan instruksi saat latihan di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Selasa (29/1). Latihan ini merupakan persiapan jelang Piala AFF U-22. (Bola.com/Yoppy Renato)

Timnas Indonesia U-22 kerap menjadikan klub-klub elite Tanah Air sebagai lawan pada pertandingan persahabatan. Pada awal Januari 2019, Garuda Muda menantang Bhayangkara FC, Arema FC, hingga Madura United.

Dalam tiga laga tersebut, Timnas Indonesia U-23 hanya meraih imbang. Namun, Awan Setho dkk ketika itu sukses meraih gelar Piala AFF U-22 2019.

Tradisi tersebut kemudian dipertahankan jelang bertempur di Kualifikasi Piala AFC U-23 2020. Timnas Indonesia U-23 ketika itu bermain imbang 2-2 melawan Semen Padang dan menang telak 3-0 atas Bali United.

Sayang, rapor Timnas Indonesia U-23 justru tak mengilap di ajang sesungguhnya karena menelan dua kekalahan dan hanya meraih sekali kemenangan.

 

Alasan Indra Sjafri

Timnas Indonesia U-23 kemudian melanjutkan tradisi uji coba melawan klub sebagai persiapan SEA Games 2019. Namun, dalam uji coba melawan PSIS Yogyakarta dan Bali United, pasukan Indra Sjafri hanya meriah hasil imbang 0-0.

Rentetan hasil uji coba tersebut bisa menjadi tolok ukur kalau uji coba melawan klub tak selamanya efektif. Apalagi ujian sesungguhnya Timnas Indonesia U-23 tahun ini adalah SEA Games 2019 dengan tuntutan meraih medali emas.

“Sempurnakah tim ini? Belum. Kami masih melakukan persiapan. Kami memikirkan juga kesulitan klub pemilik para pemain. Nanti kami juga mengadakan TC jangka panjang. Semua kekurangan akan segera diperbaiki. Dalam lima bulan menuju SEA Games, saya pikir cukup,” kata Indra Sjafri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya