Liputan6.com, Manchester - Pekan pertama Liga Inggris 2019-2020 akan menyajikan laga big match, yaitu Manchester United (MU) melawan Chelsea. Laga ini akan dimainkan di Old Trafford, Minggu (11/8/2019) malam WIB.
Baik MU maupun Chelsea tidak masuk dalam tim yang diperhitungkan dalam perebutan gelar juara musim ini. Tapi, keduanya tentu ingin mengawali musim dengan hasil terbaik.
Musim lalu, MU dan Chelsea bermain imbang baik di kandang maupun tandang. Namun, Chelsea finis di peringkat empat, dua tingkat di atas MU. Tak hanay, The Blues juga menyegel gelar juara Liga Europa.
Advertisement
Gagal lolos ke Liga Champions musim ini, MU bertekad untuk kembali ke papan Liga Inggris. Apalagi, skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer ini mendatangkan tiga pemain baru, yakni Daniel James, Aaron Wan-Bissaka, dan Harry Maguire.
Sebaliknya, Chelsea kehilangan Eden Hazard yang pindah ke Real Madrid dan David Luiz bergabung dengan Arsenal. The Blues pun tidak bisa mencari penggantinya karena masih menjalani sanksi larangan transfer.
Melihat kondisi ini, ada 3 alasan mengapa MU lebih difavoritkan daripada Chelsea untuk memenangkan laga nanti malam seperti dikutip dari Sportskeeda.
Â
3. Faktor Tuan Rumah Faktor rumah
Chelsea sudah menjadi rival Manchester United (MU) di Liga Premier Inggris. Chelsea telah mengalahkan tim berjuluk Setan Merah itu lebih dari tim manapun di era Liga Premier Inggris. Tetapi, The Blues tidak mempunyai catatan yang bagus di Old Trafford, markas MU.
Bahkan, Chelsea belum pernah menang di Old Trafford sejak 2013. Meski belum dalam performa terbaiknya pada beberapa tahun terakhir, MU tidak mudah dikalahkan di kandang.
Old Trafford mungkin bukan benteng yang dulu, tapi MU biasanya lebih unggul dalam pertandingan melawan Chelsea. Dan catatan kandang itu kemungkinan akan membuat perbedaan selama pertandingan Minggu (11/8/2019).Â
Advertisement
2. MU Lebih Siap
Baik MU maupun Chelsea menikmati pramusim yang bagus. Kedua tim nyaris tidak terkalahkan dan itu menjadi pendorong kepercayaan diri yang baik untuk memasuki musim ini.
Tapi, dalam hal kesiapan, MU lebih baik dari Chelsea. Skuat racikan Ole Gunnar Solskjaer itu lebih intens dan menghadapi lawan yang lebih baik selama pra-musim. Sementara Chelsea hanya menghadapi Barcelona dan Borussia Monchengladbach, yang merupakan lawan tangguh.
Sedangkan MU menguji skuatnya dengan menghadapi tim-tim kuat seperti Inter Milan, Tottenham Hotspur, serta AC Milan. Selain itu, para pemain MU sudah merasakan sentuhan Solskjaer sejak Desember 2018 dan mereka membangun kembali di kebersamaan di pramusim.
Di kubu Chelsea, Frank Lampard yang menggantikan Maurizio Sarri sebagai manajer punya tugas berat. Ia mungkin terdengar seperti semuanya baik-baik saja, tetapi dibutuhkan lebih dari satu bulan pramusim untuk membuat tim bermain seperti yang diinginkannya
Solskjaer jauh lebih mapan dan, paling tidak, tahu pemainnya lebih baik. Semua hal tersebut akan menguntungkan MU saat melawan Chelsea.
Â
1. Chelsea Habis, MU Menguat
Poin terbesar yang menjadikan MU lebih difavoritkan adalah skuat MU telah menguat sementara Chelseea terkikis. The Blues kehilangan sejumlah pemainnya, seperti Eden Hazard yang pindah ke Real Madrid.
Chelsea juga kehilangan David Luiz. Bek asal Brasil itu memutuskan pindah ke Arsenal di hari terakhir bursa transfer musim panas 2019. Karena masih menjalani sanksi larangan transfer, Chelsea tidak bisa mencari penggantinya.
Meski tik memiliki transfer terbaik, MU dinilai sukses mengatasi kekurangan. Setan Merah membawa Aaron Wan-Bissaka dari Crystal Palace untuk mengatasi masalah di bek kanan. Sedangkan Daniel James yang didatangkan dari Swansea, diharapkan bisa berkontribusi di sayap kanan.
Yang lebih penting, MU mendapatkan Harry Maguire dari Leicester City. Bergabungnya pemain berusia 26 tahun itu untuk meningkatkan lini pertahanan Mu.
Kedatangan ketiga pemain tersebut tidak diragukan lagi akan memperkuat skuat MU. Hal ini sangat kontras dengan Chelsea.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement