Liputan6.com, Beijing - Rantai restoran hotpot terbesar di China, Haidilao, menawarkan kompensasi kepada lebih dari 4.000 pelanggan yang mengunjungi salah satu cabangnya di Shanghai.
Langkah ini diambil setelah dua remaja tertangkap kamera sedang buang air kecil ke dalam panci sup mereka saat bersantap di ruang pribadi restoran tersebut.
Dikutip BBC, Sabtu (15/3/2025), video insiden yang terjadi pada akhir Februari lalu itu viral di media sosial. Namun, tidak diketahui siapa yang merekam kejadian tersebut.
Advertisement
Kepolisian Shanghai menyatakan bahwa kedua remaja berusia 17 tahun itu dalam keadaan mabuk saat melakukan tindakan tidak pantas tersebut. Mereka segera ditahan setelah kejadian berlangsung.
Haidilao menegaskan bahwa tidak ada indikasi pelanggan lain yang mengonsumsi sup yang telah terkontaminasi. Perusahaan juga menyampaikan permintaan maaf kepada para pelanggan dan mengambil langkah pencegahan dengan mengganti seluruh peralatan hotpot serta mendisinfeksi semua perlengkapan makan.
Menurut pernyataan resmi Haidilao, staf yang bertugas saat itu gagal mencegah aksi para remaja.
Perusahaan juga mengakui bahwa mereka baru mengetahui insiden tersebut beberapa hari kemudian setelah video viral di media sosial. Bahkan, butuh waktu sekitar satu minggu untuk mengidentifikasi cabang restoran yang menjadi lokasi kejadian, mengingat banyaknya outlet Haidilao di Shanghai.
Kompensasi Bagi Pelanggan
Sebagai bentuk tanggung jawab, Haidilao menawarkan pengembalian dana penuh kepada pelanggan yang makan di cabang tersebut antara 24 Februari hingga 8 Maret. Selain itu, pelanggan akan menerima kompensasi tunai sebesar 10 kali lipat dari jumlah yang mereka bayarkan.
Haidilao sendiri telah berkembang pesat sejak pertama kali membuka restoran di Jianyang, Provinsi Sichuan.
Saat ini, jaringan restoran ini memiliki lebih dari 1.000 cabang di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Haidilao dikenal dengan layanan pelanggan yang istimewa, termasuk fasilitas seperti manicure gratis bagi pelanggan wanita dan permen kapas untuk anak-anak yang menunggu.
Pihak perusahaan menegaskan komitmennya untuk menjaga standar kebersihan dan kenyamanan pelanggan.
"Kami sepenuhnya memahami bahwa kejadian ini menimbulkan ketidaknyamanan yang tidak dapat sepenuhnya dikompensasi dengan cara apa pun, tetapi kami akan melakukan yang terbaik untuk bertanggung jawab," kata Haidilao dalam pernyataannya.
Advertisement
