Pernah Naik Rantis di Jakarta, Pengalaman Mat Yo Bisa Berguna buat Timnas Malaysia

Norshahrul Idlan Talaha menjadi satu-satunya pemain Timnas Malaysia yang pernah merasakan naik rantis setelah pertandingan di SUGBK, Jakarta.

oleh Aning Jati diperbarui 05 Sep 2019, 10:35 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2019, 10:35 WIB
Norshahrul Idlan Talaha
Pemain Timnas Malaysia, Norshahrul Idlan Talaha bercanda dengan Brendan Gan, saat latihan jelang laga kualifikasi Piala Dunia di SUGBK, Jakarta, Rabu (4/9). Malaysia akan berhadapan dengan Indonesia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Norshahrul Idlan Talaha menjadi satu-satunya pemain yang tersisa dari Timnas Malaysia saat meraih gelar juara Piala AFF 2010 di Jakarta. Penyerang kawakan tersebut kembali diboyong ke Jakarta untuk menghadapi Timnas Indonesia dalam laga pertama Grup G putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Ketika itu pada partai final, yang masih terus jadi pembicaraan di kalangan pencinta sepak bola Indonesia, Timnas Malaysia menang agregat 4-2 atas Timnas Indonesia.

Di leg pertama final yang dimainkan di Stadion Nasional, Bukit Jalil, 26 Desember 2010, tuan rumah mengandaskan Indonesia dengan skor 3-0. Laga itu hingga sekarang masih dianggap penuh kontroversi.

Kemudian pada leg kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 29 Desember 2010, Timnas Malaysia mampu menahan gempuran dan tekanan baik di lapangan maupun dari pendukung Skuat Merah-Putih. Hasilnya, Malaysia yang ketika itu dilatih K. Rajagopal, hanya kalah dengan skor 1-2.

Hampir sembilan tahun berselang, Norshahrul Idlan Talaha masih jadi andalan di lini depan Timnas Malaysia.

Pemain berusia 33 tahun itu juga jadi satu-satunya pemain di skuat Harimau Malaya saat ini, yang pernah merasakan diangkut menggunakan rantis saat bertempur di Indonesia. Tepatnya, sepulang dari SUGBK setelah memastikan gelar juara Piala AFF 2010.

Pelatih Timnas Malaysia, Tan Cheng Hoe, berharap Idlan bisa menularkan pengalamannya kepada juniornya terutama bagaimana mengatasi tekanan suporter Timnas Indonesia di SUGBK. "Skuat 2010 dan 2019 sangat berbeda, dan hanya tinggal Mat Yo (Norshahrul) saja yang tersisa," kata Cheng Hoe.

"Sudah tentu dengan pengalamannya, saya harap dia dapat memimpin tim, terutama di sektor penyerangan," imbuhnya.

Usung Semangat Juang

Timnas Malaysia
Pemain Timnas Malaysia saat latihan jelang laga kualifikasi Piala Dunia di SUGBK, Jakarta, Rabu (4/9). Malaysia akan berhadapan dengan Indonesia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Meski begitu, Tan Cheng Hoe tak akan meletakkan beban di bahu Idlan seorang. Pelatih berusia 51 tahun itu menuntut setiap pemainnya bertanggung jawab dengan memiliki semangat juang selain bermain dengan mengedepankan kolektivitas dalam pertandingan kontra Timnas Indonesia sebagai kunci meraih kemenangan.

"Bukan berarti kami hendak memberikan tekanan kepadanya, tapi sebagai satu tim, kami perlu saling bahu-membahu memberi dukungan, dan pada saat yang sama, saya optimistis kami bisa bermain dalam satu kesatuan sebagai tim dengan semangat tinggi," ujar Cheng Hoe.

Norshahrul Idlan Talaha sejauh ini sudah mengoleksi 56 caps bersama Timnas Malaysia dan mengemas enam gol. Barisan belakang Timnas Indonesia lebih baik mewaspadainya karena kemungkinan besar, seperti disampaikan Tan Cheng Hoe, ia akan jadi tumpuan di lini depan Harimau Malaya.

Sumber asli: Utusan

Disadur dari: Bola.com (Penulis Aning Jati / Editor Rizki Hidayat, Published 05/09/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya