Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI bersama Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kabupaten Pandeglang dan Banten West Java, sebagai pengelola KEK Pariwisata Tanjung Lesung kembali menggelar Festival Tanjung Lesung yang salah satu kegiatannya yaitu Rhino Cross Triathlon. Festival Tanjung Lesung digelar pada 27-29 September 2019.
Ini menjadi kali ketiga Rhino Cross Triathlon digelar. Untuk perhelatan olahraga campuran Lari, sepeda dan renang ini, ada misi besar yang diusung karena penyelenggara ingin memulihkan kembali kondisi pariwisata di Tanjung Lesung atau Banten secara umum.
Seperti diketahui, daerah wisata ini dan beberapa area sekitar Cilegon dan Pandeglang terkena gempa dan Tsunami pada Desember 2018 lalu. Ini membuat pariwisata di wilayah ini menurun, tapi penyelenggara meyakinkan kalau Tanjung Lesung sudah aman untuk dikunjungi.
Advertisement
Pemerintah Provinsi Banten pun sudah menyerukan kampanye #AyokeBanten dan #SelatSundaAman sebagai upaya pemulihan pariwisata Pandeglang dan Provinsi Banten secara umum. Rhino Cross Triathlon juga beerdekatan dengan perayaan World Rhino Day yang jatuh pada tanggal 22 September 2019.
"Pak Menpar sudah upayakan pemulihan di wilayah ini tiga bulan pasca bencana. Kami juga meminta BMKG untuk menyampaikan informasi terkini agar memastikan lokasi sekitar event aman untuk dikunjungi," ujar Kepala Dinas Pariwisatan Banten, Eneng Nurcahyati.
"Dulu target kunjungan 30 ribu wisatawan. Karena bencana, target kami 10 ribu. Minimal 5 ribu orang datangi Festival Tanjung Lesung nanti."
Â
Â
Lebih Menantang
Sementara itu, rute Rhino Cross Triathlon sendiri bakal lebih menantang. Menurut race director, Taufik Hidayat, penyelenggara akan memberikan rute yang panjang tanpa looping buat peserta.
"Rute pastinya melewati destinasi wisata Tanjung Lesung. Nantinya agak keluar sedikit ke area kebon sawit. Peserta juga akan melewati perkampungan. Jangan takut capai karena semua akan terbayar dengan pemandangan indah," ujar Taufik.
Hal ini dibenarkan oleh Managing Director PT Banten West Java yang juga Chief Comitee Rhino Cross Triathlon, Rully Lasahido. Persiapan untuk kembali menggelar event ini sudah disiapkan sejak Maret.
"Tahun ini rute lebih panjang karena para peserta juga banyak yang meminta demikian. Sejak Maret, kami sudah mendapatkan kepastian untuk menggelar event ini pasca bencana di Tanjung Lesung," katanya.
Advertisement
Berpengaruh
Di sisi lain, Event Director Rhino Cross Triathlon, Tense Manalu membenarkan gempa dan Tsunami Banten cukup memengaruhi pariwisata. Meski begitu, mereka tak mau menyerah untuk tetap menyelenggarakan Rhino Cross Triathlon.
"Peserta tahun ini sedikit. Tapi kami sepakat untuk terus berjalan. Bukan hanya karena wisata Tanjung Lesung sudah pulih, namun Rhino Cross Triathlon ini memang pionirdah memiliki komunitas. Untuk Mountain bike dan marathon sekitar 150 orang. Sedangkan untuk Rhino Cross Triathlon pesertanya sekitar 100 orang," ujarnya.
Sejumlah atlet nasional turut berpartisipasi di ajang ini.Mereka diantaranya yaitu Muhammad Taufik, Ady Akhmad Jukardi dan Noviana. "Saya berlatih selama seminggu untuk kegiatan ini, libur hanya hari senin," kata Noviana, atlet mountain bike.
Rhino Cross Triathlon digelar dalam 2 kategori yaitu Kategori Rhino yang melombakan nomor renang 1000 meter, balap sepeda 20 kilometer dan lari 10 kilometer serta kategori Bull yang melombakan renang 500 meter, balap sepeda 10 kilometer dan lari 5 kilometer. Di ajang Rhino Mountain Bike XCM akan dipertandingkan kategori-kategori; Women Open, Men Open, Men Junior dan Men Master.
"Total hadiah yang diperebutkan sekitar Rp 200 juta. Kami siap untuk kembali menyukseskan Festival Tanjung Lesung dan Rhino Cross Triathlon. Masih ada waktu untuk daftar ke www.rhinoxtriathlon.com," ujar Direktur Utama PT. Banten West Java, Poernomo Siswoprasetijo.