Barcelona dan Xavi Hernandez Mengecam Pemenjaraan 9 Separatis Catalonia

Barcelona menganggap penjara bukan solusi yang tepat menghadapi kemerdekaan Catalonia.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 15 Okt 2019, 14:30 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 14:30 WIB
Logo dan ilustrasi Barcelona
Logo dan ilustrasi Barcelona. (AFP/Pau Barrena)

Liputan6.com, Barcelona - Mantan pemain Barcelona, Xavi Hernandez, mengecam hukuman yang dijatuhkan pengadilan tertinggi Spanyol terhadap para pemimpin separatis Catalonia. Protes pria yang kini menjadi pelatih di klub Qatar tersebut disampaikan melalui media sosial Instagram. 

Seperti dilansir AS, sembilan pemimpin separatis Catalonia akhirnya divonis bersalah oleh atas aksi demonstrasi yang menuntut pemisahan diri dari Spanyol, pada Oktober 2017 lalu. Mereka kemudian dijatuhi hukuman penjara antara sembilan hingga 13 tahun.

Keputusan ini telah menuai protes warga prokemerdekaan. Barcelona yang bermarkas di Catalonia juga ikut mengecam vonis tersebut dan menganggapnya bukan solusi tepat. 

"Penjara bukanlah solusi," bunyi pernyataan FC Barcelona atas keputusan ini.

"Penyelesaian konflik di Catalonia harus lewat dialog politik," Barca menambahkan.

Pernyataan ini disampaikan Barcelona lewat akun Twitter-nya. Salah seorang pemainnya, Gerrard Pique kemudian mengomentarinya dan mengaku bangga atas sikap tersebut. 

"Sangat bangga menjadi bagian dari klub ini," tulis Pique lewat akun Twitter-nya.   

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Suara Xavi Hernandez

Xavi Hernandez sebenarnya sudah bukan bagian dari Barcelona lagi. Namun Xavi segera bergabung dengan gerakan yang dilancarkan oleh mantan klubnya tersebut. 

Lewat akun Instagram-nya, Xavi mengecam keputusan pengadilan tersebut.  Sikap ini ditandai dengan langkah Xavi memajang poster hitam pada Instagram story-nya.

Poster itu berisi nama-nama para pemimin separatis yang dijatuhi hukuman. Selain itu, terdapat kata memalukan dalam tiga bahasa, yakni Spanyol, Inggris, dan Catalonia sebagai ungkapan protes terhadap keputusan yang dikeluarkan pengadilan Spanyol itu.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya