Komite Pemilihan: Semoga 9 Calon Ketua Umum PSSI Tak Mundur dari Kongres

Sembilan calon ketua umum (caketum) PSSI mendeklarasikan 10 poin sikap dengan tema "PSSI Baru Menuju Perubahan".

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 02 Nov 2019, 06:20 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2019, 06:20 WIB
Deklarasi 9 Caketum PSSI di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
Deklarasi 9 Caketum PSSI di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019). (Bola.net/Fitri Apriani).

Jakarta- Sembilan orang yang calon ketua umum (caketum) PSSI menggaungkan 10 poin sikap dengan tema "PSSI Baru Menuju Perubahan" di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).

Alasan deklarasi, kesembilan calon tersebut meragukan Kongres Pemilihan PSSI yang digelar pada Sabtu (2/11/2019) dapat berjalan adil karena merasa tidak adanya transparansi dan kejelasan dari PSSI.

Kesembilan caketum PSSI tersebut terdiri dari Fary Djemi Francis, Vijaya Fitriyasa, Yesayas Oktavianus, Rahim Soekasah, Aven Hinelo, Benny Erwin, Benhard Limbong, dan Sarman El Hakim.

"Kami bersepakat untuk mengajak voters agar tergerak hatinya untuk sama-sama berjuang, agar kongres berjalan sebagaimana yang kami impikan. Kami sudah tahu, kami sudah dengar, kami punya pengalaman pada kongres-kongres sebelumnya, tercium permainan politik uang. Semacam indikasi," kata Fary Djemi.

"Maka, kami mengimbau kepada voters agar betul-betul mengkritisi, menanyakan berkaitan dengan kongres agar berjalan bersih. Yang kedua, kami menginginkan supaya proses pemilihan ini berjalan sebagaimana dengan Statuta FIFA."

"Kami sudah dijanjikan untuk kejelasan mengenai sosialisasi, menyangkut voters, menyangkut tata pemilihan, dan kami tahu semua itu tidak dilaksanakan. Kemudian kami juga dijanjikan bertemu oleh voters untuk menyampaikan visi dan misi, dan tidak dilaksanakan. Paling penting juga, sampai sekarang pun di masa kampanye, kami tidak tahu siapa voters-nya, kami tak tahu tata cara pemilihannya," imbuh Fary Djemi.

Fary Djemi mengklaim kesembilan caketum PSSI yang mendeklarasikan diri ini bersih dari politik uang sehingga, ia meminta para pemilik suara menggunakan hak pilih dengan benar tanpa adanya iming-iming dari calon lainnya.

"Kami sepakat, sembilan orang ini, kami maju tanpa iming-iming, tanpa ada gerakan yang berkaitan dengan politik uang. Itu komitmen kami. Tanpa ada gerakan, kami mau mengajak voters. Tapi, tidak hanya voters, kami juga mengimbau FIFA untuk betul-betul melakukan observasi sehingga kongres ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan kami semua," tutur Fary Djemi.

Tanggapan Komite Pemilihan

Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI, Syarif Bastaman (kedua dari kiri) di Kantor KapanLagi Youniverse (KLY), Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI, Syarif Bastaman (kedua dari kiri) di Kantor KapanLagi Youniverse (KLY), Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019). (Bola.com/Muhammad Adiyaksa)

Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI, Syarif Bastaman, menanggapi deklarasi sembilan caketum PSSI tersebut. Ia berharap tidak ada satu pun kandidat yang menarik diri dari Kongres Pemilihan PSSI.

"Kalau mereka sampai mengundurkan diri, menurut saya, sangat disayangkan. Kan pertandingan belum dimulai. Kalau tidak ada ancaman mengundurkan diri, itu bagus," kata Syarif di Kantor KapanLagi Youniverse (KLY), Jakarta, Jumat (1/11/2019).

"Ada persoalan fundamental karena voters tidak terlalu banyak jadi rawan politik uang, rawan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Kekuatan uang, kekuatan lobi semua calon tidak sama. Mungkin. Merasa kekuatannya kurang, memboikot seperti sembilan caketum tadi," jelas Syarif.

Deklarasi PSSI Baru Menuju Perubahan

PSSI
PSSI. (Bola.com/Dody Iryawan)

PSSI BARU MENUJU PERUBAHAN

Deklarasi

• Aneh. Tidak ada sosialisasi tata cara pemilihan di kongres.

• Tidak ada medium antara Caketum dengan Voters untuk menyampaikan visi misi kami.

•Tidak ada medium debat resmi antara Caketum di depan voters. Padahal ini sangat penting untuk lebih mendekatkan kami dengan para voters. Penentu penting perjalanan prestasi sepakbola Indonesia yang kita cintai ini.

• Terindikasi kuat adanya 'operasi senyap' dari beberapa oknum executive committee PSSI untuk memenangkan salah satu calon ketua umum di kongres.

• 'Tercium' adanya aroma kental permainan uang antara salah satu calon ketua umum dengan voters.

• Jika sudah begini, maka federasi kita, PSSI dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan, dalam kondisi bahaya!

• Akan makin parah jika tidak ada perbaikan untuk menuju perubahan.

• Akan makin rusak jika tidak dicegah karena hanya akan menghasilkan exco-exco lama yang selama ini, mereka adalah pelaku terdepan perusak sepak bola Indonesia. Lihat: Kompetisi domestik kita amburadul! Tim nasional kita babak belur!

• Untuk itulah, kami, 9 (sembilan) calon ketua umum PSSI yang berkomitmen kuat membangun sepak bola Indonesia menginginkan PSSI BARU MENUJU PERUBAHAN

• Kami mengimbau para voters, semuanya, untuk menggunakan hati nuraninya. Mari kita bergandengan tangan, dengan hati yang tulus, dengan cinta, untuk membawa sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.

Salah hormat kami caketum PSSI

- Fary Djemy Francis

- Vinaya Fitriyasa

- Yesayas Octavianus

- Rahim Soekasah

- Arief Putra Wicaksono

- Aven Hinelo

- Benny Erwin

- Bernard Limbong

- Sarman El Hakim

Disadur dari Bola.com (Penulis M Adiyaksa/Editor Aning Jati, Published 2/11/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya