Barcelona - Saat menjalani laga debut di Barcelona pada 2004 lalu, Lionel Messilangsung mendapat julukan "Diego Maradona baru". Julukan serupa pernah juga disematkan kepada pemain-pemain potensial lain seperti Ariel Ortega, Pablo Aimar, dan Javier Saviola.Â
Namun, Lionel Messi membuktikan diri bukan hanya layak berlabel The Next Diego Maradona. Dia mampu menapaki level tinggi tersendiri dalam kariernya. Messi bahkan dijuluki Alien karena kehebatannya di lapangan hijau.Â
Beberapa tahun berselang setelah laga debut tersebut, Lionel Messi telah mengubah sesuatu yang krusial. Perlahan label "Maradona baru" tergeser. Belakangan yang sering muncul adalah julukan "Messi baru".Â
Advertisement
Jika ada pemain yang jago dribel, postur tubuh tak terlalu tinggi, kemudian punya skill kaki kiri mumpuni, maka dia akan dijuluki sebagai titisan Lionel Messi.
Namun, memikul julukan sebagai titisan Lionel Messi bukan tugas ringan. Menyamai kehebatan Lionel Messi seperti melakoni misi nyaris mustahil. Biasanya pemain yang disebut titisan Lionel Messi sulit memenuhi harapan publik.Â
Praktis hanya Cristiano Ronaldo yang saat ini bisa dibilang sebagai pemain yang sejajar dengan Lionel Messi. Kedua pemain bergantian merebut predikat pemain terbaik di berbagai ajang bergengsi dalam satu dekade terakhir.Â
Berikut ini tujuh pemain yang pernah dijuluki titisan Lionel Messi, beserta kabar terbarunya, seperti dilansir Planet Football. Â
Â
Â
1. Bojan Krkic
Pada 2006, Bojan Krkic baru berusia 16 tahun. Dia berkembang pesat di akademi La Masia milik Barcelona. Bojan mencetak 10 gol dalam 22 pertandingan untuk Barcelona B musim itu, kemudian promosi ke tim utama. Dia mendapat julukan sebagai The Next Lionel Messi. Â
Kariernya sejak itu naik-turun. Dia sempat gabung AS Roma, AC Milan, dan Ajax, sebelum pindah ke Stoke City pada 2014.Â
Bojan Krkic menikmati kesuksesan pada dua musim pertamanya di sana, tapi kemudian dipinjamkan ke klub lain pada 2016-2017 dan 2017-2018. Saat ini, dia bermain di klub Kanada, Montreal Impact.Â
Â
Advertisement
2. Mauro Zarate
Nama Mauro Zarate tak asing bagi penggemar sepak bola Inggris. Dia pernah bermain di empat klub Premier League, yaitu Birmingham City, West Ham United, Queen Park Rangers, dan Watford City.Â
Sang penyerang pindah ke Lazio pada 2008 dengan status setelah dari Birmingham. Setahun berselang, Lazio mengikatnya dengan kontrak permanen.
Saat itu, Presiden Lazio, Claudio Lolito, membuat klaim mentereng tentang pemain barunya itu.Â
"Detail kesepakatan nilai pemain akan naik menjadi sekitar 25 juta euro karena Zarate akan berubah menjadi lebih bagus daripada Lionel Messi," kata Lolito.Â
Zarate mencetak 13 gol dalam 36 penampilan pada musim pertamanya di Lazio. Tapi, setelah itu performanya malah menurun.Â
Di usia 32, tepatnya pada 2018, dia pindah ke Boca Juniors dan masih bertahan sampai sekarang.Â
Â
3. Gay Assulin
Bukan fakta mengejutkan jika youngster yang dijuluki The Next Messi berasal dari akademi La Masia. Messi juga berasal dari akademi tersohor milik Barcelona tersebut.Â
Beberapa tahun setelah laga debut Bojan, ada juga pemain yang dianggap punya prospek untuk mengikuti jejak Messi, yaitu Gai Assulin. Dia dibandingkan dengan Messi setelah tampil mengesankan di Barcelona B.Â
Pada 2010, dia digaet Manchester City yang mendapat masukan dari Yaya Toure. Tapi, dia tak pernah mendapat kesempatan bermain di tim utama. Dua tahun berselang Assulin kembali ke Spanyol untuk gabung Racing Santander. Â
Saat ini, dia bermain untuk klub Rumania, FC Politehnica IaÈ™i.Â
Â
Advertisement
4. Iker Munianin
Setelah menjalani debut di tim utama Athletic Bilbao pada usia 16 tahun, Iker Muniain dengan cepat dilabeli "El Messi del Botxo" alias Messi-nya Bilbao.Â
Pada musim 2011-2012, dia menapaki fnal Copa del Rey dan Liga Europa. Pada musim itu, Muniain juga mencetak sembilan gol dalam 58 penampilan di semua kompetisi.Â
Saat ini, dia telah berusia 27 tahun dan masih bermain di Athletic Bilbao. Kemampuan Iker Muniain tak pernah benar-benar mendekati level Lionel Messi.Â
Â
5. Ryo Miyaichi
Ryo Miyaichi pernah dijuluki Messi Jepang dan Ryodinho setelah dianggap tampil gemilang saat menjalani masa peminjaman di Feyenoord pada 2011. Saat itu, Miyaichi yang sedang memperkuat Arsenal diprediksi akan menjadi pemain besar.Â
Namun, masa peminjaman berikutnya di Bolton Wanderers dan Wigan Athletic tak berjalan sukses. Sang pemain akhirnya meninggalkan Arsenal dengan hanya mencatat satu penampilan di Premier League.Â
Miyaichi pindah ke klub kasta kedua Jerman, St Pauli, pada 2015, dan masih bertahan sampai sekarang.Â
Setelah absen sepanjang musim 2017-2018 karena cedera ligamen, dia bisa pulih pada tahun berikutnya dengan mencetak lima gol untuk St Pauli.Â
Â
Advertisement
6. Martin Odegaard
Muncul kehebohan ketika Martin Odegaard menjalani debut bersama Stromsgodset pada usia 15 tahun. Kemudian, pada 2015 dia digaet Real Madrid. Dia mendapat julukan sebagai the next Lionel Messi.Â
Setelah diboyong Real Madrid, Odegaard menghabiskan dua musim di skuat junior selama dua tahun. Odegaard kemudian dipinjamkan ke klub Belanda, Heerenveen, sejak Januari 2017 hingga Mei 2018.
Pada musim panas 2018 dia kembali dipinjamkan ke Belanda, kali ini ke Vitesse. Setahun berselang, Odegaard kembali menjalani masa peminjaman di Real Sociedad. Kabarnya, Real Madrid akan memulangkan sang pemain pada musim panas 2020 dan kemungkinan akan memainkannya ke tim utama.Â
Â
7. Lee Seung-woo
Tiga tahun lalu, atau pada 2016, winger Korea Selatan yang bermain di Barcelona B, Lee Seung-woo, ramai dijuluki sebagai titisan Lionel Messi. Namun, julukan itu bukan datang dari media, melainkan legenda Barcelona, Xavi Hernandez.Â
"Dalam satu atau dua tahun lagi, dia akan akan masuk tim utama," kata Xavi.Â
Prediksi Xavi meleset. Pada 2017, Lee dijual ke klub Italia, Verona, dengan banderol 1,4 juta euro. Selama di Verona, dia tampil dalam 43 pertandingan dan mencetak dua gol. Lee juga dipanggil memperkuat Timnas Korea Selatan.Â
Saat ini, Lee bermain di klub Belgia, Sint-Truidense V.V.
Sumber: Planet Football
Advertisement