Liputan6.com, Jakarta - Persik Kediri mencapai Shopee Liga 1 2020 dengan fantastis. Mereka bakal bersaing dengan klub terbaik Tanah Air usai promosi dua tahun beruntun.
Macan Putih sebelumnya ditetapkan pailit dan turun kasta karena menunggak gaji pemain dan pelatih pada 2015. Namun, mereka tidak butuh waktu lama untuk kembali ke panggung sebenarnya.
Baca Juga
Meski begitu, tanda tanya tetap membayangi Persib menyambut kompetisi 2020. Persik terkesan lamban melakukan gebrakan, baik soal rekrutmen pelatih, pemain, sponsor, hingga persiapan infrastruktur Stadion Brawijaya sebagai kandang.
Advertisement
Namun, manajemen berpandangan lain. Mereka menegaskan tetap mengusung pendekatan sama ketika menjuarai Liga 3 2018 dan Liga 2 2019 yakni mengandalkan pemain muda.
"Kebijakan kami memang lebih memilih pemain muda. Kami sudah pernah sukses dengan terobosan itu, makanya itu kami lanjutkan di Liga 1 2020 ini. Coach Joko Susilo juga suka dengan talenta muda," kata manajer Persik Beny Kurniawan, dikutip Bola.com.
"Banyak kritikan dan keraguan dari publik, ketika kami pakai pemain muda di Liga 3 dan Liga 2 lalu. Tapi, semua kami jawab dengan prestasi. Jadi tak ada yang perlu diragukan dari kebijakan ini," sambungnya.
Patut ditunggu apakah taktik tersebut kembali sukses di kasta tertinggi. Pasalnya, Liga 1 memberikan tantangan berbeda bagi peserta.
Yang jelas, Persik tidak boleh diremehkan. Sejarah menunjukkan itu ketika mereka menguasai Liga Indonesia 2003 meski tampil sebagai debutan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Profil Bintang: Faris Aditama
Janya segelintir pemain Persik musim ini yang pantas sebagai bintang. Satu di antaranya adalah Faris Aditama.
Sosok senior ini jadi saksi hidup perjalanan Macan Putih selama enam tahun terakhir. Faris Aditama satu-satunya pemain tersisa yang berjasa membawa Persik promosi ke ISL pada 2014.
Faris Aditama sempat berpetualang di beberapa klub setelah Persik dinyatakan kolaps. Namun, dia pulang ke Kediri sekaligus mengangkat klub yang pernah juara Indonesia 2003 dan 2006 ini bangkit kembali.
"Saya pernah main di klub-klub lain. Prestasi di klub lain biasa saja. Tapi adrenalin saya sangat besar bila main di Persik. Saya asli Kediri, itu membuat saya punya motivasi dan tanggung jawab moral di sini," katanya.
Advertisement
Profil Pelatih: Joko Susilo
Persik jadi petualangan pertama Joko Susilo sebagai pelatih kepala. Sebelumnya, pria asal Cepu, Jateng ini, lama berkarier di Arema, baik sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih.
Meski memiliki pengalaman jadi pemain hebat dan ilmu kepelatihan mumpuni, sebenarnya Joko Susilo belum teruji sebagai nakhoda tim.
"Saya akui JS pintar. Ilmunya luar biasa. Kekurangannya, dia terlalu lama jadi asisten. Saya dukung keputusannya keluar dari Arema dan masuk Persik. Dia harus keluar dari Malang jika ingin jadi pelatih hebat. Saya kira sudah betul Persik ambil JS," kata Ruddy Widodo, GM Arema.
Joko Susilo pun menegaskan ingin hijrah dari Malang untuk meniti karier kepelatihan secara profesional. "Saya sudah terlalu lama di Malang. Kini saatnya saya harus berpetualang karena dibanding teman-teman seangkatan, saya terbilang telat untuk jadi pelatih kepala. Tapi kali ini, saya akan total berikan tenaga dan pikiran ini untuk Persik," tutur Joko Susilo.
Di Persik, dia siap mengandalkan pemain muda untuk Liga 1 2020. Ini sejalan dengan kebijakan klub.
"Saya bangga melatih Persik. Ini klub besar. Kebijakan manajemen sesuai visi saya yang lebih suka pemain muda. Saya kira ini titik temu untuk membawa Persik bisa bersaing di Liga 1 nanti," ujarnya.
Skuat dan Prediksi
- Kiper: Junaidi Bachtiar, Fajar Setya Jaya, Dimas Galih
- Belakang: Yusuf Meilana, Ibraham Sanjaya, Andri Ibo, Arif Setiawan, Dany Saputra, Vava Mario Yagalo, Munhar, Ante Bakmaz, Fode Kuffour Camara
- Tengah: Bayu Otto, Faris Aditama, Eka Sama, Adi Eko Jayanto, Galih Akbar Febrian, Antoni Putro Nugroho, Reksa Maulana, Jordan Zamorano, Sackie Teah Doe, Paulo Sitanggang, Gaspar Ignacio Vega
- Depan:Septian Bagaskara, Ronaldo Robener Wanma, Patrik Bordon
Posisi Musim Lalu: Juara Liga 2
Prediksi Musim Ini: Papan Bawah
Advertisement