Liputan6.com, Jakarta- Septian Bagaskara, lahir di Kediri, Jawa Timur pada 26 September 1997, kini menjadi buah bibir di kancah sepak bola Indonesia. Striker Dewa United ini berhasil mencetak tujuh gol di BRI Liga 1 musim 2024-2025, menjadikan dirinya pencetak gol terbanyak lokal meskipun bukan penyerang utama.
Kabar mengejutkan pun datang, ia mendapat panggilan membela Timnas Indonesia pada laga melawan Australia dan Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang digelar bulan Maret 2025, sebuah pencapaian luar biasa bagi pemain berusia 27 tahun itu. Pelatih Patrick Kluivert kepincut dengan Septian.
Advertisement
Baca Juga
Perjalanan karier Bagaskara cukup menarik. Ia mengawali karier profesionalnya di Persedikab Kediri pada 2016 sebelum bergabung dengan Persik Kediri pada 2017. Di Persik, ia menjadi bagian penting dari kesuksesan klub tersebut, termasuk menjuarai Liga 2 2019 dan promosi ke Liga 1. Bagaskara juga sempat merasakan pengalaman bermain di Persekat Tegal pada 2018, sebuah masa peminjaman yang menambah pengalaman berharganya.
Advertisement
Setelah berkontribusi besar bagi Persik Kediri, Bagaskara melanjutkan kariernya ke RANS Nusantara FC pada musim 2022-2023. Namun, petualangannya berlanjut ke Dewa United pada tahun 2023 hingga saat ini. Prestasinya sebagai top skor lokal BRI Liga 1 2024-2025 merupakan bukti nyata kerja keras dan bakatnya yang luar biasa di lapangan hijau.
Karier Cemerlang Septian Bagaskara
Septian Bagaskara memulai perjalanan sepak bolanya sejak usia dini. Ia mengasah kemampuannya di SSB Triple'S dari tahun 2004 hingga 2015. Puncaknya, ia bahkan pernah berlatih di Manchester United Soccer School pada tahun 2015, sebuah pengalaman berharga yang membentuk pondasi kariernya.
Bagaskara bukan hanya bermodalkan bakat alami. Ia juga memiliki rekam jejak prestasi yang membanggakan. Bersama Persik Kediri, ia berhasil meraih gelar juara Liga 3 pada tahun 2018 dan juara Liga 2 pada tahun 2019. Dua gelar juara ini menjadi bukti nyata konsistensi dan kualitasnya sebagai pemain.
Tinggi badan 183 cm menjadi salah satu keunggulan Bagaskara. Postur tubuhnya yang tinggi membuatnya efektif sebagai penyerang, tetapi juga bisa diandalkan sebagai 'tembok' pertahanan. Kemampuannya yang serbaguna ini membuatnya menjadi aset berharga bagi timnya.
Advertisement
Panggilan Timnas dan Harapan di Masa Depan
Kabar membanggakan datang dari Septian Bagaskara. Pada 9 Maret 2025, ia mendapat panggilan dari pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, untuk memperkuat skuad Garuda dalam pertandingan melawan Australia dan Bahrain. Meskipun informasi ini masih bersifat sementara dan dapat berubah, hal ini tetap menjadi sebuah prestasi yang patut diapresiasi.
Panggilan Timnas ini menjadi bukti pengakuan atas kemampuan dan konsistensi penampilan Bagaskara di BRI Liga 1. Ia berhasil membuktikan diri sebagai striker lokal yang berkualitas dan patut diperhitungkan di kancah sepak bola nasional. Tentunya, ini menjadi motivasi tambahan baginya untuk terus berjuang dan meningkatkan kemampuannya.
Dengan usia yang masih relatif muda dan karier yang masih panjang di depan mata, Septian Bagaskara memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang lebih pesat lagi. Prestasi-prestasi yang telah diraihnya sejauh ini menjadi bukti nyata akan hal tersebut. Kita nantikan kiprahnya di masa depan, baik di level klub maupun di Timnas Indonesia.
