Gelandang Barcelona Kesal Napoli Mainkan Taktik Parkir Bus

Barcelona pada akhirnya sanggup terhindar dari kekalahan di Stadio San Paolo. Blaugrana tertinggal lebih dulu lewat gol Dries Mertens pada menit ke-30.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 26 Feb 2020, 20:20 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2020, 20:20 WIB
Napoli vs Barcelona
Napoli vs Barcelona. (AP Photo/Andrew Medichini)

Jakarta - Sergio Busquets sangat kesal karena Barcelona hanya meraih satu poin dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Ia menilai pertahanan tim tuan rumah sangat sulit dibongkar.

Barcelona pada akhirnya sanggup terhindar dari kekalahan di Stadio San Paolo. Blaugrana tertinggal lebih dulu lewat gol Dries Mertens pada menit ke-30.

Sodoran Busquets kepada Nelson Semedo diteruskan kepada Antoine Griezmann yang dengan sempurna merobek gawang David Ospina.

Usai laga, Busquets menilai pertahanan Napoli mustahil ditembus. Ia menyebut Napoli bermain dengan cara menumpuk banyak pemain di area pertahanan.

"Napoli bermain dengan empat pemain bertahan, tapi praktiknya, mereka menempatkan enam pemain lagi di lapisan atasnya, jadi mustahil kami menembus pertahanan Napoli," keluh Busquets kepada El Chiringuito.

Rasa frustrasi itu benar-benar tumpah pada babak kedua. Meladeni pertahanan rapat, Barcelona menampilkan permainan keras menjurus kasar.

Busquets mendapatkan kartu kuning usai mencederai Mertens. Arturo Vidal malah diganjar kartu merah jelang akhir pertandingan.

"Kami tak punya banyak opsi pada laga tersebut, makanya kami bermain sedikit keras," kata Busquets memungkasi.

Leg kedua akan digelar pada 18 Maret waktu setempat di kandang Barcelona. Busquets dan Arturo Vidal dipastikan absen karena akumulasi kartu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Lawan Alot

Leganes Vs Barcelona
Striker Barcelona, Antoine Griezmann, berebut bola dengan bek Leganes, Unai Bustinza, pada laga La Liga Spanyol di Estadio Municipal Butarque, Leganes, Minggu (23/11). Leganes kalah 1-2 dari Barcelona. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Barcelona tampil mengecewakan di kandang lawan. Mereka kesulitan berkreasi. Gol Griezmann menjadi satu-satunya peluang yang didapat Barca.

“Kami datang untuk menang, kami bermain untuk menang, tetapi itu tidak terjadi malam ini,” Griezmann kepada Movistar.

“Awalnya kami merasa sulit untuk menemukan ruang, atau membuat ruang atau mendapatkan tembakan ke gawang. Tetapi semakin kita melihat bahwa mereka melelahkan, semakin kita mampu mendorong maju dan menciptakan peluang.”

Sepajang pertandingan Barcelona hanya sukses mengeksekusi sekali tembakan tepat sasaran. Berbanding empat buat kubu Napoli.

Hal yang terasa ironis karena mereka menang penguasaan bola 65 berbanding 35 persen atas Napoli. Strategi pelatih Napoli, Gennaro Gattuso, sukses mematikan permainan Tiki-taka Barcelona.

Absennya Luis Suarez dan Ousmane Dembele karena cedera, memaksa Barcelona tampil dengan trisula timpang Griezmann, Lionel Messi, dan Arturo Vidal. Nama terakhir disebut sejatinya lebih sering bermain sebagai jangkar, bukan penyerang.

“Saya harus bekerja keras untuk permainan saya, tim membutuhkan saya untuk bermain meregangkan dan condong melakukan akselerasi vertikalitas. Terkadang mereka melihat gerakan saya, terkadang tidak. Terserah saya untuk mengatur tempo jarak. Di babak pertama saya tidak berhasil, memasuki babak kedua saya berhasil," cerita penyerang asal Prancis itu.

“Sekarang kami punya kaki di rumah, itu akan sangat berbeda. Kami akan menghasilkan lebih banyak ruang untuk bermain di dan di depan suporter kami sendiri. Barcelona harus menang."

Sumber: Football Italia

Disadur dari: Bola.com (penulis Gregah, published 26/2/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya