Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, ikut memberi perhatian dalam pencegahan penyebaran virus corona covid-19. Iriawan menegaskan, keputusan pemerintah untuk melakukan social distancing, physical distancing serta akan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar harus bisa diterjemahkan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat sehingga bisa diterima warga lapisan bawah.
“Tentunya tentang apa itu ancaman Corona atau Covid-19, mulai dari bagaimana cara virus ini menular serta apa langkah-langkah yang kita lakukan agar masyarakat tidak dengan mudah terpapar,” kata Iriawan.
Pria 58 tahun yang akrab disapa ‘Iwan Bule’ itu menjelaskan, PSSI juga telah melakukan berbagai hal terkait imbauan pemerintah seperti kebijakan ‘Work From Home’ (WFH) sejak 16 Maret 2020 serta melakukan penyemprotan disinfektan di kantor PSSI beberapa hari lalu.
Advertisement
“Selain itu, seluruh kegiatan kompetisi dan Timnas Indonesia juga telah dihentikan,” ungkapnya.
Untuk itu, Iriawan berharap pentingnya menjaga jarak adalah hal yang sangat prinsipal dalam melakukan ‘physical distancing’.
“Hal ini hendaknya dilakukan bukan hanya di ruang publik, tetapi juga di seluruh rumah, di setiap warga,” katanya.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Masyarakat Harus Bersatu
Pada kesempatan ini, Iriawan menyampaikan beberapa imbauan. Di antaranya ‘Lindungi Diri dan Keluarga dari Covid-19', 'Stop Berkumpul Sementara Waktu Demi Kita Semua Dengan Alasan Apapun’, ‘Stop Bercanda tentang Covid-19’, dan ‘Semua di Rumah Demi Indonesia’.
“Untuk itu, diharapkan seluruh masyarakat harus bersatu padu, kompak, bergotong royong dan saling memberikan dukungan satu sama lain sehingga kita bisa bersama-sama meminimalkan penyebaran virus corona ini di tengah masyarakat,” tegas Iriawan.
Advertisement
Dipuji AFC
Sebelumnya, langkah PSSI dalam menangani polemik setelah kompetisi dihentikan akibat virus Corona mendapat pujian dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Bahkan, mereka meminta Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) meniru PSSI yang melakukan korespondensi lebih dulu sebelum membuat keputusan.
"Dalam konteks Malaysia, AFC mendesak perwakilan tim dan pemain untuk menemukan model yang tepat dalam menangani konsekuensi yang mungkin terjadi. Seperti apa yang telah dilakukan oleh PSSI," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) AFC, Datuk Windsor Paul dinukil dari New Straits Times.