3 Wonderkid Gagal Milik Barcelona Sejak Era Messi

Praktis sejak mengorbitkan Messi, Barcelona tak lagi punya pemain jebolan La Masia yang jadi andalan di tim utama.

oleh Thomas diperbarui 29 Apr 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2020, 13:00 WIB
logo barcelona
Logo Barcelona (AFP/Kay Nietfeld)

Liputan6.com, Jakarta- Barcelona memiliki akademi yang dikenal kerap mencetak pemain hebat yakni La Masia. Beberapa jebolan La Masia ada yang jadi tulang punggung Barca maupun bersinar di klub lain.

Jebolan akademi La Masia yang mampu menjadi bintang di Barcelona antara lain Carles Puyol, Xavi Hernandez, Sergio Busquets Andres Iniesta hingga Lionel Messi.

Beberapa pemain lain ada juga yang bersinar bersama klub lain. Mulai dari Cesc Fabregas, Luis Garcia Sanz, Nayim hingga Ivan de la Pena.

Praktis sejak mengorbitkan Messi, Barcelona tak lagi punya pemain jebolan La Masia yang jadi andalan di tim utama. Sebenarnya ada beberapa wonderkid yang digadang siap jadi tumpuan utama Barcelona, tapi banyak yang layu sebelum berkembang.

Berikut ini tiga wonderkid jebolan La Masia setelah era Messi yang gagal bersinar dan tak mampu jadi bintang Barcelona:

Bojan Krkic

bojan krkic
Pemain asal Spanyol, Bojan Krkic (AFP PHOTO/Josep Lago)

Bojan sempat digadang-gadang sebagai calon lulusan La Masia terbaik setelah Messi. Pemuda Spanyol ini sudah melakukan debut di tim utama Barcelona pada usia 17 tahun 19 hari. Bojan mengalahkan rekor Messi sebagai pemain termuda Barcelona di La Liga.

Debut awal Bojan sangat menjanjikan. Pada musim perdananya, Bojan sukses mengemas 10 gol dari 30 penampilan di La Liga.

Namun seiring berjalannya waktu, Bojan tak kunjung berkembang. Ketajamannya justru semakin merosot. Barcelona akhirnya menyerah dan melego Bojan ke Roma.

Karier Bojan terus meredup selepas dari Barcelona. Menginjak usia 29 tahun, Bojan kini terdampar di Liga Amerika Serika bersama Montreal Impact.

Giovani Dos Santos

img_giovani_dos-santos-070112.jpg
Giovani dos Santos (AFP PHOTO/IAN KINGTON)

Giovani Dos Santos sempat digadang-gadang sebagai calon pengganti Ronaldinho. Gaya main dan perawakannya sangat mirip dengan pesepakbola Brasil itu.

Sayangnya pemuda Meksiko itu gagal berkembang dengan baik. Giovani tak sabar menunggu peluang dan membuat langkah salah di tahun 2008. Dia memilih pindah ke Tottenham Hotspur.

Sial bagi Giovani, baru beberapa bulan main di Tottenham dia terkena cedera. Situasi makin parah karena manajer yang merekrutnya Juande Ramos kemudian dipecat.

Gaya hidup Giovani yang kerap dugem juga membuat hancur lebur. Dia cuma main 17 kali untuk Tottenham selama empat musim. Giovani mencoba bangkit di MLS bersama Los Angeles Galaxy.

Namun kebangkitannya tidak lama. Giovani cuma bisa empat musim di Galaxy. Pada Juli 2019, Giovani pulang ke Meksiko membela Club America.

Jean Marie Dongou

Jean Marie Dongou
Jean Marie Dongou (Google)

 Jean Marie Dongou juga merupakan jebolan La Masia. Dongou sempat diprediksi akan menjadi penerus Samuel Eto'o di Barcelona. Kebetulan Dongou juga berasal dari Kamerun dan dididik di Samuel Eto'o Academy.

Dongou sempat berjaya di Barcelona B pada musim 2014-2015 dengan membuat 11 gol. Namun Dongou kesulitan menembus tim utama Barcelona. Dia cuma sempat main sekali.

Kini Dongou sudah berusia 25 tahun. Kariernya tak berkembang sama sekali. Dibuang Barcelona, Dongou kemudian membela Real Zaragoza, Gimnastic, Lugo dan kini berlabu di klub kecil Honka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya